Pixel Code jatimnow.com

DPRD Jatim Kritik Dinas-dinas Kurang Kreatif Tingkatkan PAD

Editor : Zaki Zubaidi  
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Muhammad Arbayanto. (Foto: dok. jatimnow.com)
Anggota Komisi B DPRD Jatim, Muhammad Arbayanto. (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - DPRD Jatim menyentil kinerja dinas-dinas yang selama ini kurang kreatif untuk bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Saat ini inovasi dan kreativitas harus dilakukan apalagi akan terjadi penurunan PAD akibat perubahan pembagian pajak kendaraan bermotor.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Muhammad Arbayanto, menekankan pentingnya langkah konkret agar potensi besar di Jawa Timur dapat dimanfaatkan secara optimal demi mendongkrak pendapatan daerah.

Arbayanto menyampaikan, penurunan PAD bukan sekadar persoalan anggaran, tetapi juga menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk beradaptasi dengan situasi baru.

Ia menilai, banyak dinas yang hingga kini masih terlalu terpaku pada pola kerja rutin tanpa berusaha mencari terobosan baru. Padahal, menurutnya, Jawa Timur memiliki aset dan sumber daya yang jika dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi besar terhadap PAD.

“Saat ini dinas-dinas terkesan kurang kreatif. Padahal, peluang untuk meningkatkan PAD sebenarnya sangat terbuka,” ungkap Arbayanto, Senin (18/11/2024).

Anggota Fraksi Demokrat tersebut menyoroti sejumlah aset penting yang belum dimanfaatkan secara maksimal, seperti pelelangan ikan di Lamongan dan Gresik yang memiliki luas hingga sampai dengan 5 hektare.

Baca juga:
Fraksi Demokrat DPRD Jatim Buka Program Jumat Serap Aspirasi

Aset tersebut, menurutnya, dapat menjadi pusat aktivitas nelayan dan mendukung perekonomian lokal. Namun, minimnya infrastruktur membuat potensi ini belum tergarap dengan baik. Ia juga menyebut kawasan perikanan di Sendang Biru, Malang Selatan, sebagai contoh lain dari aset strategis yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan daerah.

“Bayangkan jika infrastruktur yang memadai ada di tempat-tempat itu, nelayan bisa lebih mudah menyetorkan hasil tangkapannya, dan daerah pun mendapat manfaat dari pajak dan retribusi. Ini akan berdampak langsung, bukan hanya pada PAD, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa tantangan ini harus menjadi momentum bagi Pemprov Jatim untuk berinovasi. Kreativitas adalah kunci untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan mengoptimalkan potensi daerah yang ada. Ia menegaskan, dinas-dinas di bawah Pemprov harus berani keluar dari pola pikir konvensional dan berkolaborasi lebih erat dengan berbagai pihak.

Baca juga:
Fraksi Golkar DPRD Jatim Desak Pembentukan BUMD Pangan, Dukung Makan Bergizi

“Program-program yang berdampak nyata bagi masyarakat harus menjadi prioritas. Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari upaya peningkatan PAD ini,” katanya.

Walaupun begitu, Arbayanto tetap optimistis bahwa Jawa Timur mampu keluar dari situasi sulit ini. Dengan memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal dan didukung oleh strategi yang kreatif, ia yakin target pendapatan daerah yang lebih baik dapat dicapai.