jatimnow.com - KPU Kabupaten Sidoarjo menggelar debat publik pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati putaran ketiga di Hotel Aston Sidoarjo, Senin (18/11/2024).
Tema debat kali ini Peran Pemerintah Daerah dalam Menyerasikan Pembangunan Daerah dengan Provinsi dan Pusat dalam Rangka Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dan NKRI.
Paslon nomor urut 1, Subandi - Mimik Idayana (BAIK) menyampaikan 14 program Sidoarjo Baik selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi maupun Nasional.
"Paslon Subandi - Mimik berkomitmen penuh untuk mengawal dan mensukseskan asta cita Presiden Prabowo Subianto," ucap Subandi.
Ia melanjutkan, dalam menyelaraskan pembangunan dari pusat hingga daerah bukanlah hal yang mudah, sehingga perlu komitmen besar dan profesionalitas serta pengalaman.
"Kami pastikan kedepan tata pemerintahan yang kolaboratif dengan menerapkan sistem pentahelix," jelasnya.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Subandi - Mimik juga akan menggandeng berbagai komunitas masyarakat, media, dan dunia usaha serta akademisi untuk menyukseskan setiap program pemerintah.
"Kami akan memperkuat kordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat sehingga pembangunan di Sidoarjo tidak hanya bersumber dari APBD tapi juga bisa menggunakan pos anggaran di provinsi maupun pusat," terangnya.
Paslon BAIK juga telah menyiapkan program 100 ribu lapangan kerja dan makan gratis dan mendorong UMKM Sidoarjo naik kelas.
Baca juga:
Ainun Jariyah Penuhi Panggilan Bawaslu Sidoarjo, Dugaan Pelanggaran Kampanye
"Kami akan mendengar setiap aspirasi dari masyarakat dan menindaklanjuti setiap kebutuhan masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2 Achmad Amir Aslichin - Edy Widodo (SAE) memastikan kesiapannya merangkul semua golongan, etnis dan ras dalam menelurkan kebijakan saat kepemimpinannya nanti.
Paslon yang mengusung tagline Sidoarjo Bangkit dan Bermartabat ini bertekad membawa Sidoarjo selaras dengan Kota Surabaya. Mulai dari pemerintahan dan kesamaan sektor ekonomi daerah.
Amir Aslichin mengatakan dalam penerapan kebijakan yang bersentuhan dengan masyarakat. Paslon SAE akan mengedepankan komunikasi bersama masyarakat antar golongan, dalam pembangunan peneluran kebijakan hingga tingkat desa.
"Kami memastikan akan merangkul semua golongan masyarakat dalam peneluran kebijakan yang menyangkut kemaslahatan masyarakat. Mengingat, semua golongan masyarakat ini adalah garda terdepan pemerintah dalam penerapan kebijakan," kata Amir Aslichin.
Baca juga:
Warga Madura di Sidoarjo Deklarasi Dukung Mas Iin - Abah Edy
Ia juga mengungkapkan, Paslon SAE siap melibatkan unsur masyarakat dalam penerapan kebijakan. Sehingga beberapa hal menjadi fokus untuk mempererat dan memperteguh kerukunan antar etnis dan golongan.
Selain itu, juga siap membawa kearifan lokal kesenian dan kebudayaan Sidoarjo di kancah nasional. Ia percaya kolaborasi antar pemerintah daerah dan provinsi dalam pengembangan kekayaan budaya dan kearifan lokal dapat menjadikan Sidoarjo wajah baru di kancah nasional.
"Meski dikenal sebagai daerah industri, kekayaan kearifan lokal Sidoarjo seperti kehidupan rakyat pesisir, matahari terbit di pesisir serta kehidupan nelayan dan pemasaran ikan di pasar tradisional menjadi destinasi wisata kebudayaan. Apalagi, kita memiliki banyak bonus demografi, geopark lumpur Lapindo dan pulau Lusi di ujung Sidoarjo menjadi destinasi wisata tersendiri," pungkasnya.