jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, menetapkan 6 kecamatan masuk dalam daftar potensi rawan bencana saat musim hujan akhir tahun ini. Serangkaian persiapan dilakukan Pemkab Lamongan, salah satunya fokus pada kelengkapan peralatan juga kesiapan personel.
"Kita terus bersiaga, ini merupakan upaya awal untuk mempersiapkan mereka para personel menghadapi bencana di Kabupaten Lamongan,” ujar Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana, Jumat (6/12/2024).
Kesiapan peralatan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi meliputi, mobil pompa air, gergaji, logistik, dan tenda pengungsi. Adapun personel yang disiagakan yakni TNI/Polri, Damkar, BPBD.
Yuhronur menyebut bahwa Kabupaten Lamongan terdapat 6 kecamatan yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi.
"Terdapat 6 kecamatan yang berpotensi meliputi Kecamatan Karangbinangun, Kecamatan Glagah, Kecamatan Turi, Kecamatan Karanggeneng, Kecamatan Deket dan Kecamatan Laren,” ungkap Yuhronur.
Baca juga:
Personel Polres Blitar Kota Siaga Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Bencana Hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca, dan iklim yang menyebabkan bencana puting beliung, banjir bandang, jika tidak segera dipersiapkan hal ini akan menjadi kerugian di masyarakat.
Yuhronur mengungkapkan bahwa bencana yang disebabkan oleh hidrometeorologi ini menyebabkan kerugian mencapai Rp4 miliiar di tahun 2023/3024 lalu.
"Bencana puting beliung yang merusak rumah warga di Kabupaten Lamongan menyebabkan kerugian mencapai Rp4 miliar,” ungkap Yuhronur.
Baca juga:
5 Desa di Tarik Sidoarjo Terendam Banjir
Menanggapi potensi bencana banjir di Bengawan Solo dan Bengawan Jero, Yuhronur akan mempersiapkan posko-posko di daerah 6 kecamatan yang berpotensi terkena bencana hidrometeorologi ini.
”Kami akan mempersiapkan langkah konkret dengan mendirikan posko di kecamatan yang berpotensi,” ujar Yuhronur.