Pixel Codejatimnow.com

Kekeringan di Ponorogo Meluas, BPBD Buat Kolam Dadakan

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Mita Kusuma
Salah satu kolam dadakan yang dibuat BPBD Ponorogo.
Salah satu kolam dadakan yang dibuat BPBD Ponorogo.

jatimnow.com - Kekeringan di wilayah Kabupaten Ponorogo diklaim meluas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo. Ini menyusul melesetnya prakiraan dari BMKG yang menyatakan bahwa musim kemarau berkahir pada September 2018.

"Prakiraannya meleset. Prediksinya kan sampai akhir September. Ini masih saja kemarau," kata Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, Senin (1/10/2018).

Oleh karena itu, BPBD Ponorogo harus membuat embung atau kolam dadakan pada Desa Munggu, Kecamatan Bungkal. Hal ini dilakukan karena sebelumnya di Desa Munggu tidak pernah terdampak kekeringan.

"Ya seperti yang saya katakan tadi, meluas. Buktinya kami harus membuat kolam dadakan untuk warga di Desa Munggu," terang Budi.

Awalnya, sepekan lalu kepala desa Munggu mengirim surat kepada BPBD meminta bantuan air bersih. Kemudian tim BPBD turun, dilihat tidak ada tandon air.

"Mau tidak mau, droping air bersih harus segera diberikan. Ya kita buat tandon air," bebernya.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

Ia menjelaskan, embung air itu terbuat dari terpal di 3 lokasi, yakni di Dusun Munung, Dusun Ngemplak dan di sekitar rumah kepala desa.

"Total air yang kami droping sebanyak 600 liter. Nanti akan berkala setiap dua kali dalam sepekan," terang mantan Kasubag Humas Pemkab Ponorogo ini.

Ia mengaku, apabila tahun depan masih saja terjadi kekeringan di Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, maka tidak menutup kemungkinan akan dibuatkan tandon air. "Ya nanti kita lihatlah," pungkasnya.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air