jatimnow.com - Dalam menekan angka tindak kejahatan narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto melakukan sinergi pentahelix.
Melalui sinergi pentahelix ini, Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto, mengatakan pihaknya melakukan beberapa langkah strategis, yaitu membentuk Tim Asesmen Terpadu (TAT), membentuk 6 unit IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat), membentuk 8 Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba), melaksanakan 43 MOU dan PKS dengan lingkungan pendidikan, pemerintah dan masyarakat, hingga memperkuat publikasi kelembagaan dan informasi P4GN.
Melalui berbagai upaya tersebut, BNN Kota Mojokerto mampu menekan secara efektif tindak kejahatan narkotika. Terbukti, sepanjang tahun 2024 BNN Kota Mojokerto mengungkap jaringan peredaran gelap narkotika sebanyak 1 kasus, dengan jumlah tersangka 4 orang.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan, yaitu berupa sabu dengan total berat bruto 10 gram dan ekstasi sebanyak 3 butir. Data ungkap kasus ini mengalami penurunan dari tahun 2023.
”Hal ini menunjukan bahwa kinerja BNN beserta stakeholder terkait untuk memberantas peredaran gelap narkoba mampu menekan secara efektif tindak kejahatan narkotika,” ungkap Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto dalam Press Rilis yang digelar di Kantor BNN Kota Mojokerto, seperti dilansir melalui laman Pemkot Mojokerto, Rabu (25/12/2024).
Dijelaskan, Tim Asesmen Terpadu (TAT) bertugas menganalisis peran tersangka, termasuk dalam kategori korban penyalahgunaan atau pecandu dan tingkat ketergantungannya terhadap narkotika serta keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkotika.
Sementara untuk meningkatkan kemudahan akses pelayanan rehabilitasi di masyarakat, BNN Kota Mojokerto sampai dengan Tahun 2024 telah membentuk 6 unit IBM (Intervensi Berbasis Masyarakat) di Kota Mojokerto.
Baca juga:
Ditemukan Bungker Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, Isinya Mengejutkan!
“Pada tahun 2024 BNN Kota Mojokerto telah memberikan layanan rehabilitasi terhadap 21 klien. Kami juga telah membentuk 8 Kelurahan Bersinar yang tersebar di Kota Mojokerto, Program ini didukung dengan beberapa program prioritas nasional seperti Intervensi Ketahanan Keluarga Anti Narkoba, Pembentukan Remaja Teman Sebaya, Penggiat P4GN, Informasi dan Edukasi P4GN, serta Razia Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika,” terangnya.
Dari beberapa program tersebut, selanjutnya dapat berhasil menurunkan status kerawanan kelurahan tersebut dari Bahaya Menjadi Waspada.
Selain itu, BNN Kota Mojokerto melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan narkoba melalui tes urin terhadap lingkungan pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan lingkungan pendidikan sebanyak 26 kali dengan peserta 1494 orang.
Baca juga:
Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya, 25 Orang Ditangkap
”Untuk meningkatkan komitmen terhadap program P4GN, BNN Kota Mojokerto telah melaksanakan 43 MOU dan PKS dengan lingkungan pendidikan, pemerintah dan masyarakat. Selain itu, untuk memperkuat publikasi kelembagaan dan informasi P4GN, BNN Kota Mojokerto melaksanakan 5 kali poadcast bekerjasama dengan sekolah, kampus dan instansi pemerintah,” tambahnya.
Sinergi pentahelix tersebut akan terus dilakukan sebagai wujud komitmen dalam memberantas, serta pencegahan terhadap tindak kejahatan narkotika di Kota Mojokerto yang dapat menyasar seluruh lapisan masyarakat dari berbagai usia.
“Perlu adanya langkah kolektif melalui edukasi, peningkatan kesadaran, pengawasan, untuk memutus rantai peredaran narkoba di masyarakat. Semua pihak, baik individu, keluarga, lembaga pendidikan, hingga pemerintah, harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba,” pungkasnya.