Pixel Code jatimnow.com

4 dari 8 BUMD Surabaya dengan Performa Terbaik Sepanjang 2024

Editor : Redaksi   Reporter : Ni'am Kurniawan
PDAM Surya Sembada Surabaya salah satu BUMD dinilai baik (ilustrasi/jatimnow.com)
PDAM Surya Sembada Surabaya salah satu BUMD dinilai baik (ilustrasi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Surabaya mendapat sorotan cukup serius dari DPRD. Bagaimana tidak? Dari 8 BUMD pemkot, hanya 4 yang dinilai memiliki performa yang optimal. 4 sisanya memiliki performa yang buruk sepanjang 2024.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Moch Machmud menyampaikan, baru ada empat BUMD yang layak disebut sehat karena mampu berinovasi dan memberikan kontribusi nyata. 

Sedangkan untuk sisanya, diminta untuk dievaluasi dan diperbaiki pengelolaannya. 

"Iya yang menurut kami sehat itu ada PDAM Surya Sembada Surabaya, PT SIER, PT Yekape Surabaya, dan BPR SAU. Yang lainnya masih kembang kempis,” ujar Machmud, Kamis (2/1/2025).

BUMD tersebut dinilai optimal perkembangannya berdasarkan sejumlah aspek. Salah satu contohnya seperti PT Yekape Surabaya. Machmud menyoroti kesuksesan PT Yekape Surabaya yang mampu menyetorkan dividen hingga Rp17 miliar pada 2024. 

"Mereka memiliki lahan di Gresik seluas 80 hektar untuk ekspansi bisnis. Begitu juga dengan PT SIER yang 25 persen sahamnya milik Pemkot Surabaya, sekarang sudah ekspansi ke Pasuruan," ungkapnya.

Kinerja PT Yekape dan PT SIER ini menurut dia patut menjadi contoh bagaimana pengelolaan yang tepat dapat menghasilkan hasil yang signifikan, bahkan di tengah persaingan yang ketat. Oleh karena itu, dia mendorong agar BUMD-BUMD lainnya bisa lebih berinovasi lagi. 

Saat ini, tidak semua BUMD mampu mencapai hasil serupa. PDTS Kebun Binatang Surabaya (KBS) misalnya, masih menghadapi tantangan besar karena pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi operasional. 

"Sedangkan menaikkan tarif juga kurang efektif karena sifatnya adalah wisata rakyat," tambah Machmud.

Baca juga:
Catatan Pena Herlina, Refleksi Hari Ibu 2025

Hal serupa juga terjadi pada PD Pasar Surya. BUMD yang umumnya menyerap defiden besar karena berinteraksi langsung dengan perekonomian warga.

"PD Pasar Surya ini juga sudah mulai ada laba tapi masih kecil. Namun, mereka sudah bisa nyicil hutang sebelumnya,” ujar Machmud.

Machmud memberikan kritik tajam pada PT Surya Karsa Utama (SKU), yang dinilai kurang memberikan kontribusi signifikan bagi kota. Ia bahkan menyarankan agar salah satu BUMD ini ditutup dan digabungkan dengan PT Yekape. 

"Harapannya usaha ini dipailitkan dan dimerger dengan PT Yekape Surabaya,” katanya.

Melihat situasi ini, legislator dari Fraksi Demokrat itu pun meminta Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk segera mengevaluasi jajaran manajemen di BUMD yang belum optimal. Sehingga perencanaan dan langkah bisnis yang ditempuh bisa berjalan tepat sasaran. 

Baca juga:
Komisi B Usulkan BUMD Baru: PT Estetika Surya Surabaya

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan target pada BUMD yang telah menunjukkan performa baik, seperti PT Yekape dan BPR SAU. 

"PT Yekape Surabaya dan BPR SAU itu sudah tepat orangnya. Tinggal nanti meningkatkan target sambil mengevaluasi kerja mereka apakah bisa sampai target atau tidak,” jelas Machmud.

Untuk jangka panjang, Machmud menyarankan agar BUMD di Surabaya digabung dalam sebuah holding, guna mempermudah pengawasan dan mempercepat ekspansi. 

"Di pansus-pansus perubahan badan usaha yang kami tangani, sudah memasukkan soal pasal tersebut. Sehingga ke depan bisa berkembang,” pungkasnya.