Pixel Code jatimnow.com

Harga Cabai Rawit Meroket di Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo usai Tahun Baru

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahaddiini HM
Suasana Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Suasana Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga cabai rawit di Pasar Induk Grosir Porong, Sidoarjo, mengalami lonjakan signifikan usai tahun baru. Harga cabai rawit terus merangkak naik sejak pagi hari ini, bahkan diprediksi bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang cabai rawit, Syaiful, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit mengalami kenaikan berkelanjutan.

"Kemarin lusa Rp55 ribu, besoknya Rp65 ribu, dan pagi ini meroket menjadi Rp80 ribu. Kalau seperti ini, harga bisa tembus lebih dari Rp100 ribu," ujarnya kepada jatimnow.com, Jumat (3/1/2024).

Menurutnya, kenaikan harga ini disebabkan oleh cuaca buruk yang berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil panen cabai rawit. Hal tersebut menyebabkan pasokan cabai menipis dan harga melonjak drastis.

Pedagang lainnya, Fitri, menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit sudah terjadi sejak sebelum tahun baru dan terus berlanjut hingga saat ini.

"Sebelum tahun baru sudah naik, tapi sejak pagi hari ini harga naik sangat drastis, ini harga termahal," ujarnya.

Fitri menjelaskan, harga cabai rawit yang sebelumnya sekitar Rp70 ribu per kilogram untuk kualitas baik, kini melonjak menjadi Rp85 ribu.

Sedangkan cabai rawit dengan kualitas lebih rendah kini dihargai Rp75 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp60 ribu.

Sementara itu, harga cabai merah besar juga melonjak tajam, dari Rp9 ribu menjadi Rp16 ribu, bahkan pada pagi hari ini mencapai Rp45 ribu per kilogram.

Baca juga:
Harga Bawang dan Sayur Mayur Turut Meroket di Pasar Induk Grosir Porong Sidoarjo

Untuk cabai hijau besar, Fitri menambahkan bahwa harga sebelum tahun baru berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, dan saat ini telah menyentuh harga Rp40 ribu per kilogram.

Kenaikan harga ini, menurut Fitri, dipengaruhi oleh cuaca buruk dan serangan hama yang membuat hasil panen berkurang dengan kualitas yang lebih rendah.

"Jika cuaca masih seperti ini dan permintaan pasar tetap tinggi, harga kemungkinan akan terus naik," katanya.

Fitri berharap harga cabai segera stabil, karena jika harga terlalu tinggi, risiko kerusakan barang juga semakin besar, yang pada gilirannya merugikan pedagang.

"Jika ada satu kilogram cabai yang rusak, kami akan mengalami kerugian," imbuhnya.

Baca juga:
Harga Bahan Pangan di Ponorogo Melonjak jelang Nataru, Daging Tetap Stabil

Pembeli sambat

Sementara itu, pembeli cabai rawit di pasar induk Grosir Porong, Azizah, mengungkapkan kekhawatirannya terkait lonjakan harga cabai.

"Resah, mau tak mau harus pasrah karena cabai rawit juga bahan pokok. Saya beli untuk dijual lagi, berapapun harganya tetap saya beli," ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Endang, pembeli lainnya.

"Harga cabai rawit mahal sekali, mulai naik sejak Natal dan tidak turun-turun, bahkan hari ini harga paling drastis mencapai Rp80 ribu per kilogram. Terpaksa tetap beli," tuturnya.