Pixel Code jatimnow.com

Indonesia Keok 0-1 Kontra Yordania, Ini Kata Indra Sjafri

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ahaddiini HM
Pelatih Indra Sjafri. ((Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Pelatih Indra Sjafri. ((Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Timnas U-20 Indonesia kalah 0-1 melawan Yordania dalam Mandiri U-20 Challenge Series 2025 di Stadion GOR Delta Sidoarjo (GDS), Jumat (24/1/2025) malam. Padahal Yordania harus bermain dengan 10 orang.

Yordania mencetak gol di menit ke-4 melalui pemain Ibrahim Mohammad Abdallah Sabra.

Menit ke-17 kiper Yordania, Salameh Ali Salameh Salman menerima kartu merah dari wasit usai menghentikan laju Muhammad Ragil. Dari pelanggaran ini, tendangan bebas Kadek Arel masih melenceng dari gawang Yordania.

Pada menit 22 Timnas Indonesia U-20 mendapat hadiah penalti. Namun tendangan Welber Jardim mampu ditepis Abdullah Khaled.

Hingga pertandingan berakhir, skor 1-0 untuk keunggulan Yordania atas Indonesia.

Pelatih Indra Sjafri mengakui timnya kesulitan membongkar pertahanan Yordania meski hanya bermain dengan 10 orang.

Baca juga:
PSSI Pecat Patrick Kluivert dan Seluruh Tim Kepelatihan Timnas Senior, U23 dan U20

"Perlu ada perbaikan bagaimana membongkar complex defense lawan, mereka menggunakan defense itu karena untuk mengantisipasi kekurangan pemain," kilah Indra Sjafri.

"Semua pemain masih melakukan skema yang kami terapkan, tidak ada moralnya yang jatuh, memang disayangkan tadi saat penalti tidak masuk, yang seharusnya bisa menjadi gol," lanjut dia.

Setelah laga pertama ini, Timnas Indonesia U-20 akan melawan Suriah pada Senin (27/1/2025) dan berlanjut laga terakhir dengan menghadapi India pada Kamis (30/1/2025) mendatang.

Baca juga:
Lawan Irak, Pelatih Timnas Indonesia Enggan Beberkan Strategi

Perlu diketahui, Mandiri U-20 Challenge Series 2025 diadakan untuk mematangkan persiapan Timnas U-20 Indonesia yang akan bertanding di putaran final Piala Asia U-20 2025 di Shenzen, Cina pada 12 Februari hingga 1 Maret nanti, dimana Timnas Indonesia U-20 berada di Grup C yang akan bersaing dengan Uzbekistan, Iran dan Yaman.

 

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan
Politik

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan

PDIP mendengar dan menerima banyak masukan krusial dari civil society dan kalangan akademisi (perguruan tinggi). Masukan tersebut berpusat pada catatan kelam sejarah, khususnya terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.