Pixel Codejatimnow.com

Berbekal Korek Api Pistol saat Rampas HP, Polisi Gadungan ini Ditembak

Tersangka bersama barang bukti pistol korek api saat berada di Mapolrestabes Surabaya
Tersangka bersama barang bukti pistol korek api saat berada di Mapolrestabes Surabaya

jatimnow.com - Terbongkar sudah kedok Mustofa Fadli alias Doni yang mengaku selama ini sebagai anggota polisi Polda Jatim. Itu setelah pria 36 tahun asal Desa Sidowayah, Kec. Beji, Pasuruan tersebut ditangkap Unit Jatanras Polrestabes Surabaya.

Doni ditangkap 24 September 2018 lalu di tempat kosnya di Babatan Gang IIIE No. 23, Wiyung, Surabaya. Penangkapan dilakukan setelah Unit Jatanras mendapat laporan dari NR (18) salah satu korban perampasan HP di pinggir sungai di belakang SMPN 34 di Wiyung, Surabaya.

Dalam laporannya, korban mengaku didatangi seorang pria yang menggunakan motor Honda Revo bernopol P 2016 ES. Pria itu mendatangi korban yang saat itu tengah berpacaran. Korban hanya bisa pasrah saat pria tadi menginterogasinya. Sebab, pria tadi melihatkan sebuah pistol yang diselipkan di pinggangnya.

"Setelah pacar korban di suruh membeli rokok, pelaku (Doni, red) meminta korban membuka pakaiannya dan meraba-rabanya. Setelah puas, pelaku meminta HP korban dengan paksa dengan ancaman jika tidak menyerahkan, akan di bawa ke kantor polisi," ungkap Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya, AKP Agung Widoyoko, Rabu (3/10/2018).

Berbekal nopol kendaraan pelaku yang dihafal korban, Unit Jatanras melalukan penyelidikan. Setelah memastikan tidak ada anggota Polda Jatim yang menggunakan motor itu, unit ini akhirnya mengintai keberadaan pelaku. Hingga akhirnya dilakukan penyergapan pelaku di tempat kosnya.

Saat penyergapan, selain menangkap pelaku, unit ini juga menyita motor Honda Revo milik pelaku, korek api berbentuk pistol dan 2 HP.

"Dalam setiap aksinya, ia menyasar sepasang muda-mudi yang sedang pacaran," tambah Agung.

"Terpaksa pelaku kami tembak kakinya. Karena berusaha kabur saat kami keler ke TKP tempatnya beraksi," tegas Agung.

Dari pemeriksaan, pelaku Doni sudah beraksi tiga kali. Dua kali di sungai belakang SMPN 34 Surabaya dan sekali di Danau Unesa Surabaya. Dalam setiap aksinya, Doni berhasil merampas HP milik korbannya.

"Dia beraksi sendirian dan beraksi malam hari," ungkap Agung.

Sementara, pelaku Doni mengaku, setiap aksinya ia mengaku sebagai anggota Polda Jatim. Ia menakut-nakuti korbannya dan mengancam akan membawanya ke kantor polisi jika tak menyerahkan HP nya.

"HP nya saya jual dan uangnya saya berikan ke istri. Saya sudah lama nggak dapat proyek," aku pria yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini.





 



 

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi