Pixel Code jatimnow.com

Banjir Kedungbanteng Sidoarjo, Murid Sekolah Terserang Gatal-gatal

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahaddiini HM
Suasana banjir di Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Suasana banjir di Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Banjir melanda wilayah Kedungbanteng Tanggulangin Sidoarjo hingga menggenangi SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo.

Akibatnya, beberapa murid mengalami gatal-gatal di kulit bagian kaki, usai menerobos banjir yang menggenangi akses masuk sekolah.

Ratusan murid dari 2 sekolah tersebut, memang berangkat dan pulang dari tempat belajar dengan berjalan kaki melewati banjir.

Kepala SMPN 2 Tanggulangin Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah mengimbau agar murid-murid mengenakan sepatu booth saat berangkat maupun beraktifitas di sekolah.

"Saya saja pakai sepatu booth, karena tahu kalau airnya kotor dan bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit. Anak-anak itu sudah diimbau pake sepatu booth dan mereka semua sebenarnya sudah dapat bantuan sepatu booth, namun namanya anak-anak males pakainya," ucapnya kepada jatimnow.com, Rabu (5/2/2025).

Ia menjelaskan pembelajaran tatap muka sengaja digelar, menyusul ketinggian banjir di depan sekolah telah susut dari 40 sentimeter turun ke 20 sentimeter. Sedangkan penggunaan ruang belajar dilakukan bergantian, lantaran ruangan yang bisa digunakan jumlahnya terbatas.

"Sebelumnya pembelajaran daring, sekarang karena debit banjir turun, digelar tatap muka. Sedangkan ruangan yang bisa digunakan terbatas, maka pemakaiannya bergantian. Hari pertama tatap muka Selasa ini kelas IX, besok Rabu-Kamis kelas VIII dan Jumat-Sabtu kelas VII," terangnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya bersama komite telah mengusulkan relokasi sekolah kepada Bupati, mengingat banjir setiap tahun menjadi kendala dalam proses belajar mengajar.

"Usulan relokasi sudah kami layangkan ke Pak Bupati dan tembusannya ke Dinas terkait, juga ke Ketua DPRD serta sejumlah komisi di dewan. Untuk lokasi sekolah dan kapan realisasinya biar Pemkab yang menentukan. Mudah-mudahan terkabul," terangnya.

Baca juga:
88 Persen Daging di Pasar Sidoarjo dari Sapi Gelonggongan, Ini Tanda-tandanya

Salah satu pelajar kelas IX SMPN 2 Tanggulangin berinisial MA mengalami bercak bintik merah di kulit kakinya.

"Ya, sudah resiko. Gak boleh bawa motor masuk sekolah, harus jalan kaki melewati air banjir yang keruh. Akibatnya, kaki saya jadi gatal kayak gini," ungkapnya.

Sementara itu, Wakasek SDN Kedungbanteng, Zainul Abidin mengatakan keluhan kaki gatal juga dirasakan sejumlah murid di SDN Kedungbanteng. Beberapa murid laki-laki sempat menunjukan kondisi kulit di bagian kaki yang mengelupas hingga menyebabkan iritasi.

Ia menjelaskan saat ini pihak sekolah sudah berupaya menghubungi petugas puskesmas terdekat untuk memberikan bantuan pengobatan. Selain itu, untuk mencegah terpapar penyakit kulit akibat banjir, sekolah juga menginginkan adanya bantuan sepatu booth bagi seluruh murid.

"Petugas kesehatan sudah kami koordinasikan, agar anak-anak segera mendapat pengobatan. Untuk sepatu booth bagi anak-anak, kebetulan belum ada bantuan. Semoga ke depannya ada bantuan ini, sehingga belajar tatap muka bisa tetap berlangsung dan tidak terhambat banjir," terangnya.

Baca juga:
Outing Class Dilarang di Sidoarjo, Ini Tanggapan Pakar Sosiologi Pendidikan

Salah satu murid kelas 2 SDN Kedungbanteng, Naufal, merasakan gatal-gatal akibat banjir.

"Celah jari kaki saya jadi kayak gini, rasanya gatal banget. Pas digaruk ngelupas jadi perih," terangnya.

Senasib dengan Naufal, murid kelas 3 SDN Kedungbanteng Arafif juga mengeluhkan gatal di kulit kakinya. Ia mengaku hari pertama masuk sudah terasa gatal. Namun di hari kedua, bibit penyakit itu menyebar merata di kedua kakinya.

"Gatal ini akibat kena air banjir itu. Awalnya, Senin kemarin gatal sedikit, terus Selasa ini, ketambahan njebur air banjir jadi banyak gatalnya di dua kaki," pungkasnya.