Pixel Code jatimnow.com

363 Pegawai Non-ASN DLH Jember Dirumahkan, Terbanyak Pemungut Sampah

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Sugianto
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)to
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)to

jatimnow.com - 363 pegawai honorer atau non-ASN Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember dirumahkan. Pegawai terbanyak bertugas di bagian pemungutan sampah.

Ratusan pegawai non-ASN dirumahkan sejak Selasa (4/2/2025). Ini karena Pemkab Jember tidak memperpanjang kontrak kerja tahun anggaran 2025.

"Untuk honorer di Dinas Lingkungan Hidup, itu totalnya ada 336 orang dan semuanya sudah kami rumahkan," ujar Kepala DLH, Sugiarto, Kamis (6/2/2025).

Dengan banyaknya petugas yang dirumahkan, tentu nanti akan diganti pegawai ASN atau PNS.

"Begitu banyaknya petugas kami rumahkan, otomatis pelayanan pemungutan sampah dilakukan oleh teman-teman yang ASN atau PNS," bebernya.

Sedangkan pegawai ASN di DLH Jember hanya 230 orang. Tentunya dengan dirumahkan 363 pegawai, akan berdampak pada pelayanan pemungutan sampah.

"Jelas sangat berdampak lah, karena yang kami rumahkan lebih banyak daripada yang kerja," ulasnya.

Baca juga:
22 Guru Lulus PPPK Dibatalkan, DPRD Jember Desak BKPSDM Temui Kemendagri

Diakui Sugiarto, tidak semua ASN mampu menggantikan pekerjaan non-ASN, karena mereka sudah punya tugas fungsi pokok masing-masing.

"Sebagian ASN yang jadi penyapu jalan, kami tarik untuk difokuskan pada depo sampah dan TPS sampah untuk mengangkut dan menaikan di truk-truk," ungkapnya.

Maka dari itu, DLH Jember hanya melakukan pelayanan dasar saja untuk pengelolaan sampah, sejak ratusan pegawai dirumahkan.

Baca juga:
Ratusan Honorer Dirumahkan, DPRD Jember Segera Bentuk Pansus

"Melayani depo sampah dan TPS. Kedua melayani pengambilan sampah kepada pihak yang telah bekerja sama dengan DLH, kayak rumah sakit, pertokoan maupun mall," paparnya.

Sugiarto menambahkan, petugas sapu sampah jalan sudah tidak ada dan ditarik untuk pengelolaan sampah.

"Bisa dilihat sekarang jalanan sudah nampak lebih kotor, sehingga estetika kota untuk sementara berkurang," tukasnya.