Pixel Code jatimnow.com

24 Ton Ubi dari Bangkalan Diekspor ke Malaysia dan Singapura

Editor : Yanuar D   Reporter : Fathor Rahman
Ekspor ubi dari Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Ekspor ubi dari Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ubi hasil pertanian di Bangkalan diekspor ke Malaysia dan Singapura. Total ada 24 ton ubi dari berbagai jenis, di antaranya ubi jepun, ubi ungu, ubi golden, ubi cilembu dan baby potato.

Ekspor dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangkalan bersama PT Sinergy Fresh Indonesia. Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie mengatakan, ubi-ubi ini merupakan hasil panen petani yang melimpah.

"Saat ini ada sebanyak 24 ton ubi yang akan diekspor," ujarnya, Jumat (7/2/2025).

Ke depan, lanjut Edie, nantinya untuk memenuhi kebutuhan ekspor, Bangkalan memiliki lahan pertanian berjuluk 'Bang Jani' seluas 3 hektare dengan produktivitas mencapai 15 ton per hektare. Produksi ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan ekspor 2-3 kontainer per bulan.

Baca juga:
Arus Peti Kemas TPS Tumbuh 9,27% jadi Bukti Ketangguhan Logistik Nasional

Arief mengaku, ekspor ini merupakan langkah strategis dalam upaya mendukung potensi komoditas pertanian di Kabupaten Bangkalan. Ekspor ini juga menjadi bukti produk pertanian Bangkalan memiliki kualitas internasional. 

"Banyak komoditas lainnya yang bisa menjadi potensi, seperti buah dan sayur termasuk potensi produk unggulan lainnya. Karena itu kami berupaya terus menjaring para investor untuk masuk ke Bangkalan termasuk usaha masyarakat dalam membedayakan potensi lokal," jelasnya.

Baca juga:
Mendag Lepas Ekspor Krupuk dan Sambal Sidoarjo, Nilainya Capai Rp9 M

Sementara itu, Triguna Waluya, perwakilan dari PT. Sinergy Fresh Indonesia mengatakan, permintaan pasar ekspor untuk ubi-ubian cukup besar, terutama di Malaysia dan Singapura, dengan kebutuhan mencapai 1.000 ton per bulan. Dia melihat, Bangkalan memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan tersebut.

“Kami berkomitmen memastikan hasil panen petani terserap di pasar, sehingga mereka tidak perlu khawatir produknya tidak terbeli. Selain itu, kami juga akan mendukung pengembangan komoditas ini melalui tim edukasi, sehingga selain pencapaian kuantitas panen, juga diikuti dengan kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar," tegasnya.