jatimnow.com - Dedengkot Persik Mania, Hendry Ego turut berkomentar terkait sepinya laga kandang Macan Putih di Stadion Brawijaya, beberapa musim terakhir.
Berdasarkan catatan panitia pelaksana pertandingan, laga kandang Persik Kediri untuk musim kni mengalami penurunan secara drastis Paling rendah, jumlah penonton yang datang sebanyak 150 orang saat melawan Madura United, awal Desember lalu.
Sementara melalui laman Transfermrkt, dari 12 pertandingan, total penonton Persik Kediri hanya 35.476. Jika dirata-rata, setiap pertandingan hanya disaksikan 2.000an orang, dari 6.000 lembar tiket yang dijual per pertandingannya. Jauh berbeda dengan masa kejayaan mereka di tahun 2000an. Brawijaya selalu penuh, bahkan banyak dari suporter yang terpaksa tidak mendapatkan tiket.
Menurut Ego, ada PR besar yang mengharuskan manajemen Persik Kediri untuk berbenah dalam mengembalikan euforia suporter untuk datang dan mendukung Persik Kediri.
Kata Ego, perlunya produk dagang yang bagus, untuk bisa menarik perhatian para suporter. Dalam hal ini Ego mengartikan pentingnya membuat skuat terbaik Persik Kediri, dengan menghadirkan pemain-pemain top.
"Ini seperti strategi dagang. Bila produk kita bagus, pasti market penjualan kita akan baik. Nah, dalam dalam dunia sepak bola, perlunya menghadirkan pemain-pemain berkualitas untuk mendorong minat suporter mendukung tim kebanggaan," ujar Ego, saat ditemui dalam acara sarasehan bersama manajemen Persik Kediri, Sabtu (15/2/2025) lalu.
Dengan hadirnya sejumlah pemain berkualitas, atau memiliki nama besar, tentunya juga turut mendorong prestasi sebuah tim dalam bersaing atau bahkan berada pada perebutan gelar juara.
Baca juga:
Misteri Lampu Stadion Brawijaya Kediri Padam di Menit ke-87 Terungkap
"Dengan kondisi seperti itu pasti animo suporter akan tinggi, mengingat ada rasa bangga dan rasa memiliki itu muncul di hati para suporter," jelasnya
Namun menurut Ego, untuk mewujudkan itu semua perlu anggaran yang tidak sedikit.
"Berdasarkan pengalaman saya ini perlu dilakukan. Karena seperti strategi pemasaran tadi, sebelum kita menjual produk, kita harus memiliki produk yang bagus atau layak terlebih dahulu untuk dijual," imbuhnya.
Baca juga:
2 Asisten Pelatih Sukses di Klub Baru, Persik Kediri Dukung Pengembangan Karir
Untuk diketahui, Ego adalah salah satu dedengkot Persik Mania atau tokoh dalam bahasa Betawi, generasi 2000an. Mas Ego sapaan akrabnha mampu menyatukan visi dengan membangun komunikasi yang baik antar suporter. Konflik yang terjadi selalu diselesaikan dengan damai.
Pria bertubuh ramping itu juga menjadi saksi hidup kejayaan Persik saat dua kali merengkuh juara Liga Indonesia 2003 dan 2006.
Hendry Ego bersama Indus Al Fathoni adalah pendiri Yayasan Suporter Persik pada 2002. Hingga kemudian Hendry terpilih menjadi Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik atau FKSP saat itu. Sempat vakum, dia aktif lagi di tahun 2013/2026, sebelum kembali lagi ke rutinitasnya.