jatimnow.com - Personel polisi Polrestabes Surabaya berinisial Aiptu YT diperiksa Propam Polda Jatim.
Ia diduga melakukan pemukulan kepada salah satu mahasiswa saat demo bertajuk #Indonesiagelap di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, pada Senin (17/2/2025) kemarin.
Aksi pemukulan itu sempat terekam kamera saat aparat kepolisian menembakkan water cannon ke massa aksi ketika terjadi kericuhan.
Kemudian, ada salah satu massa aksi ditangkap dan seorang polisi memukul massa tersebut.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Dewi, membenarkan bahwa ada Polrestabes Surabaya yang diperiksa Bidpropam Polda Jatim.
"Dimintai keterangan di Propam Polda Jatim," kata Rina kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
Setelah menjalani pemeriksaan di Bidpropam Polda Jatim, kata Rina, polisi tersebut dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Dimintai keterangan di Polda Jatim, habis (itu) dilimpahkan lagi ke Polrestabes. Karena dia kan anggota Polrestabes," ucapnya.
Baca juga:
Demo Tolak MBG di Trenggalek Diwarnai Cekcok-Saling Dorong Mahasiswa dan Polisi
Sebelumnya, Korlap aksi, Aulia Thaariq Akbar atau Atta, menyebut bahwa sekitar lima orang massa dibawa oleh aparat kepolisian.
"Ada sekitar lima, dan kami melihat sendiri, bahwa teman kami lima orang itu dibawa oleh anggota ke dalam (Gedung DPRD)," kata Atta.
Selain itu, ada sekitar lima orang massa lainnya yang mengalami kekerasan oleh pihak kepolisian.
"Mereka juga melakukan tindakan-tindakan kekerasan," ucapnya.
Baca juga:
Demo Mahasiswa Ricuh, Sekretaris DPRD Jatim Telpon Mayor Teddy
Terpisah, Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Wibowo, membantah pihaknya menangkap lima massa aksi saat unjuk rasa.
"Tadi tidak ada yang diamankan, semuanya adek-adek mahasiswa boleh dikonfirmasi. Apa yang disampaikan, isu-isu ada yang diamankan. Saya pastikan tidak ada diamankan,” kata Wibowo.
Wibowo mengatakan, pihaknya tidak menangkap perusuh atau provokator dalam aksi ini. Hanya saja, aksi unjuk rasa ini sempat diwarnai insiden saling dorong.
"Sampai saat ini saya belum menerima laporan itu, tapi tadi ada sedikit dorong-dorongan karena mahasiswa sedikit maju ke depan. Kemudian kita menjaga agar situasi kondusif supaya tidak masuk ke batas yang kita sepakati, hanya dorong-dorongan seperti itu," pungkasnya.