jatimnow.com - Kabar adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax yang dioplos, membuat warga Jember menjadi ragu dengan produk Pertamina. Warga meminta Pertamina untuk mengambil langkah khusus untuk kembali meyakinkan konsumen.
Kabar dugaan produk BBM Pertalite yang dioplos dan diberi label Pertamax, yang kini masih dalam proses penyidikan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina membuat masyarakat tidak lagi percaya pada produk Pertamax.
"Sudah banyak beredar di media sosial, bahwa mereka (warga Jember) akhirnya tidak percaya, bahwa Pertamax yang ada hari ini betul-betul standart dan RON sesuai dengan seharusnya, yaitu 90," ungkap tokoh masyarakat Jember, Nyoman Aribowo, Kamis (27/2/2025).
"Saya yakin mereka juga akhirnya berpikir untuk beralih, karena sudah tidak percaya dengan produk yang dikeluarkan oleh Pertamina. Termasuk saya pribadi, saya juga merasa selama ini Pertamax ini tidak sesuai," sambung mantan anggota DPRD Jember.
Baca juga:
Kejari Trenggalek Tetapkan 3 Tersangka Korupsi KUR Mikro Porang Rp1,6 Miliar
Hal ini, tambah Nyoman Aribowo, harusnya menjadi perhatian Pertamina untuk mengambil langkah khusus dan tidak hanya sekedar ngomong saja bahwa telah menjamin saat ini Pertamax sudah sesuai dengan RON.
"Jadi tidak sekedar hanya ngomong, bahwa menjamin sudah sesuai dengan RON, itu tidak cukup. Karena masyarakat luas sangat tidak yakin dengan produk itu, sehingga harus ada langkah-langkah khusus dari Pertamina," pintanya.
Baca juga:
Harga LPG 3 Kg Naik, Pedagang Makanan di Kediri Menangis
"Mereka tidak hanya sekedar sekali sosialisasi, tetapi juga harus ada pembuktian-pembuktian yang bisa meyakinkan. Tidak tahu itu berupa apa, yang memang bisa divisualkan langsung atau ditampilkan ke masyarakat, dan itu harus intensif," pesan warga Perumahan Bumi Mangli Permai, Kecamatan Kaliwates.
Jadi tidak hanya sekedar penyampaian kalimat sesaat saja, bahwa BBM Pertamax saat ini sudah sesuai. Jadi ada langkah-langkah intensif yang harus dilakukan, agar masyarakat percaya kembali.