jatimnow.com - Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) asal Kota Kediri berhasil meraih beasiswa riset bidang robotika di Jepang. Dafit Ody Endriantono, yang lahir di Lingkungan Premanan, Kelurahan/Kecamatan Pesantren itu kini tengah fokus mengembangkan intelligent system mobile vacuum robot.
Riset ini dilakukan Ody di Kanagawa Institute of Technology (KAIT), sejak 4 Februari hingga 28 Maret mendatang. Kesempatan tersebut diperolehnya berkat beasiswa dari Japan Student Services Organization (JASSO). Remaja yang berasal dari keluarga sederhana tersebut menjadi satu dari tujuh mahasiswa di Indonesia yang sukses meraih program riset bergengsi ini.
“Alhamdulillah, saya baru saja lolos dalam program pertukaran pelajar untuk riset di bidang robotika di Jepang, tepatnya di Kanagawa Institute of Technology. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya, mengingat saya berasal dari keluarga sederhana dan tidak pernah menyangka bisa berkuliah, apalagi mendapatkan kesempatan riset di luar negeri,” kata Ody, Minggu (16/3/2025).
Ini menjadi capaian yang luar biasa dalam perjalanan akademik Ody. Setelah berpartisipasi dalam berbagai ajang kompetisi bergengsi, baik di tingkat nasional maupun internasional, kini mahasiwa semester 6 jurusan D4 Teknik Elektronika PENS itu terpilih untuk mengikuti program riset ini.
Program ini merupakan hasil kerja sama yang erat antara PENS dan KAIT, yang sudah berlangsung selama beberapa tahun. Program ini memberikan peluang bagi mahasiswa-mahasiswa unggulan PENS untuk memperluas wawasan akademis mereka, melakukan penelitian langsung di Jepang, serta mengembangkan inovasi teknologi yang relevan dan bermanfaat bagi Indonesia.
Baca juga:
Spesifikasi Realme C75, Smartfone Entry Level dengan Teknologi AI
Dalam riset ini, peraih Bronze Medalist at the Malaysia Invention & Innovation Expo 2023 in the Intermediate Innovator category itu mengembangkan intelligent system mobile vacuum robot. Idenya muncul dari permasalahan yang ada di Jepang. Dia ingin robot vacuum cleanernya bisa mendeteksi sampah mana yang harus diambil, lalu dinotifikasikan dan bisa dicontrol melalui suara ke segala arah atau tempat sesuai keinginan pengguna.
“Di sini riset saya mengembangkan intelligent system mobile vacuum robot dimana diangkat dari vacuum cleaner yang dipakai di rumah sensei saya tidak bisa membedakan sampah yang bisa diambil dan tidak. Lalu saya kembangkan dimana vacuum cleaner bisa mengetahui sampah mana yang bisa diambil dan tidak bisa diambil lalu dinotifikasikan ke pengguna dan bisa dicontrol melalui suara ke segala arah atau tempat sesuai keinginan pengguna,” jelas Ody.
Finalist Indonesian Flying Robot Contest (KRTI) for the Vertical Take-Off and Landing Division organized by the National Achievement Center (Puspresnas) ini berharap, risetnya bisa menjadi produk yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas.
Baca juga:
Timnas Indonesia Terbenam di Dasar Klasemen usai Kalah Telak dari Jepang
Melalui pengalaman berharga tersebut ia juga ingin berkontribusi pada kemajuan teknologi robotika di Indonesia. Serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memajukan sektor teknologi di tanah kelahirannya, Kota Tahu.
“Saya dengan senang hati jika bisa berkolaborasi dengan pemerintah setempat. Karena saya lihat perkembangan teknologi dibidang AI dan robotika di Indonesia masih kalah jauh dibanding negara-negara maju,” tegasnya.