jatimnow.com – Memasuki musim panen raya, Perum Bulog Ponorogo telah menyerap 8.700 ton gabah dan beras dari target total 60.000 ton dari petani. Penyerapan ini mencakup wilayah Kabupaten Ponorogo, Magetan, dan Pacitan, dengan tenggat waktu hingga akhir April 2025.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Ponorogo, Budiwan Susanto, menyatakan bahwa hingga Minggu (16/3/2025), jumlah gabah kering panen (GKP) dan beras yang telah terserap mencapai 8.700 ton.
Dari jumlah tersebut, 7.700 ton merupakan beras, sementara 2.050 ton lainnya adalah gabah kering panen.
Bulog Ponorogo terus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan oleh Perum Bulog Pusat, yakni menyerap 60.000 ton gabah dan beras hingga akhir April 2025. Upaya ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca juga:
Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Apresiasi Kenaikan Harga Gabah Petani
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian, Kodim 0802 Ponorogo, serta Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Babinsa di tingkat desa untuk memastikan penyerapan gabah berjalan lancar,” ujar Budiwan pada Selasa (18/3/2025).
Bulog juga menggandeng mitra penggilingan padi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Jika hanya mengandalkan penggilingan milik Bulog di Magetan, kapasitas harian maksimal hanya 120 ton. Namun, dengan kerja sama mitra, kapasitas penyerapannya bisa mencapai 400 ton per hari.
Baca juga:
Panen Raya Padi di Situbondo, Pj Gubernur Dorong Peningkatan Benih Varietas Unggul
Selain memastikan target serapan terpenuhi, Bulog Ponorogo juga berkomitmen untuk menjaga harga gabah tetap stabil di tingkat petani. Untuk mencegah adanya oknum yang membeli gabah dengan harga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, Babinsa TNI dikerahkan untuk melakukan pengawasan di lapangan.
Dengan strategi ini, Budiwan optimistis Bulog Ponorogo dapat memenuhi target 60.000 ton sesuai jadwal.