Pixel Code jatimnow.com

Pelunasan Haji Lamongan Capai 80 Persen, 269 Jamaah Tunda Berangkat

Editor : Yanuar D   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Lamongan, Abd Ghofur saat melayani di pelayanan terpadu. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Lamongan, Abd Ghofur saat melayani di pelayanan terpadu. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kementerian Agama (Kemenag) Lamongan mencatat sebanyak 1.408 atau 80 persen dari jumlah total kuota 1.677 calon jamaah haji keberangkatan 2025 telah melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BIPIH)

Dari jumlah itu, 269 jamaah mengonfirmasi penundaan keberangkatan dan pelunsan. Kemenag Lamongan menyebut ada berbagai alasan keputusan penundaan oleh CJH.

Di antaranya, meninggal dan belum melimpahkan ke ahli waris, kemudian kesalahan sistem input istitoah kesehatan, sakit, tunggu penggabungan mahrom, jamaah belum siap, lalu porsi jamaah di bawah 10 tahun.

"Dari 269 itu masih diberi kesempatan pada pelunasan tahap kedua, pada 24 maret sampai 17 aprilmendatang," ungkap Kasi Haji Kantor Kemenag Lamongan, Abd Ghofur, Rabu (19/3/2025).

Meski demikian, pelunasan tahap dua hanya diperuntukan pada ketegori kesalahan sistem istitoah, jamaah haji penggabungan mahram dengan catatan usia porsi pendaftaran 5 tahun.

Baca juga:
52 Jamaah Haji Ponorogo Belum Lunasi Biaya, Kemenag Beri Kesempatan Tahap 2

"Ada juga haji pendampingan lansia oleh anak atau kerabat kandung tapi harus rekomendasi Dinkes setempat," ujarnya.

Untuk mengisi kekurangan kuota, selain CJH yang kesalahan sistem nanti juga merekomendasi jamaah cadangan dari porsi urut terdekat atau jadwal keberangkatan 2026 mendatang.

"Nanti sisanya kita rekomendasikan jamaah haji cadangan, bisa juga dari jamaah penggabungan mahram," urainya.

Baca juga:
284 CJH asal Pasuruan Belum Lunasi Bipih, Ini Kebijakan Kemenag

Abdul Ghofur menegaskan bahwa dari konfirmasi sangat minim jamaah yang tunda berangkat karena kendala biaya.

"Dari konfirmasi yang dilakukan kebanyakan karena sakit dan tidak ada karena terkendala biaya," tegasnya.