Pixel Code jatimnow.com

Unisla dan Kodim 0812 Lamongan Kembangkan Inovasi Padi Varietas

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Panen perdana padi varietas oleh Kodim 0812 Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Panen perdana padi varietas oleh Kodim 0812 Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Inovasi padi varietas unggul atau Padi Maloi Jumbo (PMJ) 01 sukses diterapkan oleh Kodim 0812 Lamongan. Rencananya, inovasi ini juga akan dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan.

Padi ini memiliki batang yang kokoh, bulir besar, serta ketahanan yang tinggi terhadap hama, menjadikannya pilihan unggul untuk dikembangkan di wilayah Lamongan.

Komandan Kodim (Dandim) 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menyebut pengembangan ini akan dilakukan di 27 kecamatan melalui peran aktif Babinsa.

“Bibit PMJ 01 ini akan kami kembangkan agar bisa ditanam di 27 kecamatan atau Koramil dengan melibatkan kelompok tani. Pada panen perdana kemarin, total menghasilkan 62 sak dengan luas lahan sekitar setengah hektar,” ujar Letkol Ketut, Kamis (20/3/2025).

Pengembangan padi PMJ 01 ini, lanjut Dandim Letkol Ketut, tidak hanya berfokus pada hasil panen yang optimal, tetapi juga pada penerapan sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System (IFS).

“Kami berharap sistem ini dapat menjadi solusi yang efektif bagi para petani dalam meningkatkan hasil pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Dandim 0812 Lamongan.

Baca juga:
Tingkatkan Literasi Keuangan Gen Z, Unisla Gelar Workshop Melek Investasi

Sementara itu, Komandan Satgas Tim Sinergi dan Kolaborasi untuk Negeri (Sego Boran), Ayu Dianingtyas menilai, kolaborasi ini memiliki dampak positif dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

“Ini adalah langkah yang sangat baik. Unisla dilibatkan dalam penelitian untuk mendukung program ketahanan pangan yang selaras dengan arahan Presiden Prabowo,” ujar Ayu.

Ayu menjelaskan, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Kampung Pandu, mulai dari identifikasi hingga optimalisasi komoditas pertanian.

Baca juga:
Hadapi Ekonomi Global: Peran Enterpreneur di FEB Unisla Siapkan Generasi Tangguh

Penelitian ini juga melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pendekatan pentahelix, termasuk hukum, kesehatan lingkungan, teknik, perikanan, dan peternakan.

“Fakultas Hukum akan meneliti pemanfaatan aset dan legalitas produk pertanian, sementara Fakultas Peternakan dan Pertanian berkontribusi pada kesehatan lingkungan dengan penggunaan pupuk cair organik. Fakultas Sains dan Teknologi juga berfokus pada pengembangan biogas untuk mendukung kegiatan pertanian,” ungkapnya.