Pixel Code jatimnow.com

Gerakan Pangan Murah Ponorogo Diserbu Warga, Dijual di Bawah Harga Pasar

Editor : Yanuar D   Reporter : Ahmad Fauzani
Suasana gerakan pangan murah di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Suasana gerakan pangan murah di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com – Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di Ponorogo diserbu ribuan warga, Selasa (25/3/2025). Kegiatan ini menawarkan bahan pokok dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Mengingat mendekati Lebaran, kebutuhan warga pun semakin meningkat, sehingga GPM menjadi daya tarik utama.

Acara tersebut diadakan di depan Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo.

Berbagai bahan pokok yang dijual dalam gerakan ini memang menarik perhatian banyak warga, seperti daging ayam yang dijual dengan harga Rp26.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp33.000 per kilogram. Begitu pula dengan daging sapi super yang dijual seharga Rp110.000 per kilogram, sedangkan di pasar harga daging sapi tersebut bisa mencapai Rp130.000 per kilogram.

Selain itu, harga gula pasir juga lebih terjangkau, yakni Rp16.500 per kilogram di GPM, sementara di pasar biasanya dijual seharga Rp17.000 per kilogram. Harga minyak goreng di GPM juga hanya Rp15.000 per liter, sementara harga pasaran mencapai Rp17.500 per liter.

Bumbu dapur juga menjadi sorotan, dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Bawang merah dan bawang putih masing-masing dijual dengan harga Rp30.000 per kilogram di GPM, sementara harga pasaran mencapai Rp38.000 per kilogram. Cabai merah yang biasanya dijual dengan harga Rp85.000 per kilogram di pasar, di GPM dijual hanya Rp40.000 per kilogram.

Selain itu, beras juga dijual dengan harga lebih murah di GPM. Beras premium dibanderol seharga Rp12.000 per kilogram, beras medium Rp11.200 per kilogram, dan beras SPHP hanya Rp11.000 per kilogram.

Namun, antrian panjang dan banyaknya warga yang datang membuat beberapa bahan pokok habis dalam sekejap, terutama bumbu dapur.

Salah seorang warga, Iriska Dwi (30), mengungkapkan kesulitan untuk mendapatkan bawang merah dan bawang putih, serta cabai merah. 

“Tidak dapat bawang merah, bawang putih, dan cabai. Kalah cepat. Akhirnya saya beli daging ayam, telur, dan minyak goreng,” katanya.

Kepala Dipertahankan, Suprianto, menjelaskan bahwa GPM kali ini bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Bank Jatim, BPJS Ketenagakerjaan, PLN, Bulog, serta asosiasi penjual telur. 

“Dengan kolaborasi ini, harga yang kami tawarkan memang lebih murah dibandingkan harga pasar. Tujuannya adalah menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga,” jelasnya.

Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengapresiasi antusiasme masyarakat untuk berbelanja di GPM. Ia berharap agar warga tidak saling mendorong atau berebut barang, karena stok tersedia dalam jumlah cukup dan aman. 

Baca juga:
Gerakan Pangan Murah Dipertahankan dan Bulog Diserbu Warga Ponorogo

“Semoga kegiatan ini dapat menjaga kestabilan harga dan membantu masyarakat yang membutuhkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau,” pungkasnya.

Stok yang Disediakan dalam GPM:

• Beras SPHP: 2,5 ton

• Beras premium: 45 pack

• Beras Mbok Darmi: 2 ton

• Cabai rawit: 20 kg

Baca juga:
Intervensi Harga Sembako, Pemkot Batu Gelar Pasar Murah di Desa Oro-Oro Ombo

• Bawang merah: 35 kg

• Bawang putih: 25 kg

• Gula: 25 sak

• Daging ayam: 50 kg

• Daging sapi: 50 kg

• Telur: 100 karton