jatimnow.com - Pedagang Pasar Tradisional Tanjung, Jember mengeluhkan sejumlah fasilitas yang sangat minim saat Rapat Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati 2024.
Perwakilan dari Gerakan Pedagang Tradisional Pasar Tanjung (Gerpast) Samsul menyampaikan, banyak lampu-lampu di Pasar Tanjung mati hingga pedagang dari luar kota berjualan di jalan.
"Keamanan tolong juga diperhatikan, mungkin karena gelap terjadi pencurian dan vandalisme, bahkan asusila, mabuk-mabukan. Petugas keamanan atau petugasnya tidak berpatroli, dan PKL perlu diperhatikan," keluhnya.
Bahkan, sekarang banyak berjualan di pinggir jalan. Padahal dulu, penentuan jam diberlakukan boleh berjualan di jalan mulai pukul 22.00 WIB. Namun lama-lama pedagang berjualan di jalan mulai pukul 16.00 WIB.
"Praktiknya, mereka menempati jalan-jalan dan tidak masuk ke pasar tradisional. Izin mereka beli ke (oknum) petugas pasar, tidak ada yg gratis di pasar, kecuali buang angin," ucapnya.
"Untuk menempati lapak, semuanya bayar, tidak ada yang gratis. Bayar ke (oknum) petugas pasar dan (oknum petugas) dinas perhubungan," sambungnya.
Sedangkan yang bertahan di berjualan di dalam pasar, hanya pedagang grosiran. "Sekarang kalau ada sesuatu, lapornya susah," ungkapnya.
Baca juga:
Pulang Kampung, Megawati Hangestri Ungkapkan Tak Perpanjang Kontrak Red Sparks
Sedangkan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jember, Yuliana Harimurti menyampaikan, tidak hanya Pasar Tanjung yang dikeluhkesahkan, tapi ada 30 pasar tradisional yang dipastikan tidak dianggarkan dan tidak diperhatikan selama 5 tahun.
"Tapi kita hanya di kasi Rp200 juta untuk yang bocor, dan nilai teknis bangunan tidak memenuhi syarat. Di tempat saya anggaran untuk listrik hanya Rp2 juta, itu untuk dinas, UPT dan sebagainya," ungkapnya.
"Jadi anggaran kami terbatas, mungkin dari tahun sebelumnya kurang diperhatikan. Ini tidak hanya di Pasar Tanjung, dan Ini terjadi di pasar-pasar tradisional lainnya," lanjutnya.
Bahkan Yuliana menyebut, untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) ada sekitar 7 Miliar yang disetorkan dari pasar. Namun itu tidak kembali ke pasar.
Baca juga:
Daop 9 Jember Angkut 223.209 Penumpang Kereta Api selama Lebaran 2025
Terkait pedagang dari luar kota, diakuinya memang ada beberapa bahan baku yang di Jember kurang dan minim. Karena tugasnya menyediakan kebutuhan pasar tercukupi.
"Kalau adanya oknum-oknum yang meminta yang dijalan itu tidak ada. Saya pernah coba mengecek ke sana, ternyata bukan dari petugas. Jika ada, tolong kabari saya siapa oknum itu," pintanya.