jatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menegaskan komitmennya dalam pengarusutamaan gender dengan menyelenggarakan Workshop dan Pelatihan Gender Action Plan (GAP) sebagai bagian dari Sekolah Kepemimpinan ITS 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Gedung Research Center ITS, Rabu (23/7), melibatkan para pimpinan ITS, mulai dari Wakil Rektor hingga Sekretaris Departemen.
Ketua Pelaksana Muhammad Ubaidillah Al Mustofa BSc MSEI menjelaskan, workshop bertema "Penguatan Kapasitas dalam Pengarusutamaan Gender," fokus pada kesetaraan gender, inklusi sosial, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
"Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran dan komitmen untuk menghasilkan program dan kebijakan yang inklusif," ujarnya.
Wakil Rektor III ITS Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Teknologi Sistem Informasi (SDMO dan TSI), Imam Baihaqi ST MSc PhD, menegaskan pentingnya GAP sebagai amanat Higher Education for Technology and Innovation (HETI) dan perannya dalam mendukung pendidikan yang berkesetaraan.
Baca juga:
Wow! Tiga Mahasiswa Statistika ITS Raih Gelar Ganda dari Inggris
"Keberagaman mendorong kemajuan keilmuan dan inovasi," tegasnya.
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan Deklarasi Komitmen Sensitivitas Gender dan Rencana Tindak Lanjut oleh Wakil Rektor III Imam Baihaqi, Sekretaris Institut Prof Umi Laili Yuhana, dan Ketua Senat Akademik ITS Prof Syafsir Akhlus. Deklarasi ini menjadi langkah nyata ITS dalam mewujudkan kebijakan yang adil dan inklusif.
Workshop juga menghadirkan narasumber ahli, antara lain Prof. Keppi Sukesi (Pendiri Pusat Studi Gender Universitas Brawijaya) dan Suharti MA dari Rifka Annisa WCC (lembaga penghapusan kekerasan terhadap perempuan di Yogyakarta), bersama aktivis gender Syska La Veggie. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam diskusi interaktif.
Baca juga:
ITS dan Beifang Bentuk Pusat Pelatihan Otomotif Kendaraan Energi Baru
Kegiatan berlanjut Kamis (24/7) di Oakwood Hotel & Residence Surabaya dengan pelatihan dan diskusi kolaboratif untuk merumuskan program dan kebijakan yang berperspektif gender.
ITS berkomitmen untuk mengarusutamakan gender dalam semua programnya, termasuk pembangunan infrastruktur, sebagai upaya memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4 (pendidikan berkualitas), 10 (mengurangi kesenjangan), dan 17 (kemitraan).