jatimnow.com - Komando Armada II (Koarmada II) menggelar Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) tahun anggaran 2025 di Dermaga Madura, Ujung Surabaya.
Apel gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menandai dimulainya latihan selama 11 hari, mulai 21 hingga 31 Juli 2025.
Latihan tersebut melibatkan berbagai unsur dari Koarmada II, termasuk KRI Makassar-590, KRI Tombak-629, KRI Selar-879, dan dua RHIB Lantamal V, serta personel dari Dislambair. Unsur pendukung lainnya berasal dari Puspenerbal, Lantamal V, KPLP, Basarnas, dan Polairud Polda Jatim.
Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II), Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, turut hadir dalam apel tersebut.
Latihan mengusung bertema "Koarmada RI Melaksanakan Latihan Kesiapsiagaan Operasi TA. 2025 di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut".
Latihan difokuskan pada peningkatan kesiapsiagaan menghadapi tingginya intensitas lalu lintas kapal dan pesawat di perairan Indonesia, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.
"Pelaksanaan apel gelar pasukan ini merupakan tahapan yang sangat penting," ujar Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata.
Baca juga:
FOTO: Kemeriahan Parade Alutsista Angakatan Laut di Surabaya
Ia menyampaikan bahwa apel tersebut merupakan tahap akhir pemeriksaan kesiapan alutsista dan personel sebelum latihan dimulai. Denih Hendrata juga menegaskan bahwa ketidaksiapan tidak ditoleransi karena dalam operasi SAR sesungguhnya, setiap detik sangat krusial untuk menyelamatkan nyawa.
Latihan meliputi berbagai tahapan, mulai dari pembekalan di Puslatkaprang Koarmada II pada 21 Juli, Geladi Posko (22-25 Juli), Geladi Lapangan di Dermaga Madura dan perairan Selat Madura (28-29 Juli), hingga evaluasi dan kaji ulang (30-31 Juli).
Skenario utama latihan adalah penanganan insiden darurat laut berupa kebakaran di KMP Nusantara, termasuk aktivasi distress signal, evakuasi korban, penanganan medis, dan simulasi penanganan jenazah.
"Latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit dalam pengambilan keputusan, penyusunan rencana operasi bantuan SAR, serta penguasaan prosedur penanganan kecelakaan pelayaran dan penerbangan di laut," tambah Pangkoarmada RI.
Baca juga:
Koarmada II Buka Posko Bantuan Pengisian Tabung Oksigen Gratis
"Latihan ini juga menjadi momen untuk menguji doktrin dan SOP SAR yang berlaku, serta memperkuat sinergi antar lembaga maritim," tambah Denih Hendrata.
Dengan latihan Kesiapsiagaan Operasi, Koarmada II menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi berbagai potensi ancaman dan memberikan respons cepat dan tepat terhadap insiden maritim di wilayah operasinya.
Kemampuan dan kesigapan prajurit TNI AL dalam menangani kecelakaan laut menjadi fokus utama latihan, demi keselamatan jiwa dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.