jatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi energi bersih di Asia Tenggara melalui kolaborasi strategis dengan Singapura.
Delegasi Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura mengunjungi kampus ITS pada Kamis (31/07/2025) untuk mempererat kerja sama dalam program The Republic Indonesia - Singapore University Network (RI-SING UN).
Kunjungan ini menandai komitmen berkelanjutan ITS dalam mengembangkan energi terbarukan dan teknologi berkelanjutan.
Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, mengatakan ITS aktif menjalin kolaborasi dengan universitas-universitas unggulan di Singapura, seperti NTU dan NUS, untuk mengakselerasi riset dan teknologi.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan, ekonomi sirkular, hingga laboratorium riset. Bersama NTU, melalui INSPIRASI, kami mengembangkan berbagai pusat unggulan, termasuk proyek Renewable Energy Integration Demonstrator of Indonesia (REIDI)," ujar Prof. Bambang.
Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng, menyambut baik upaya ITS dalam pengembangan teknologi berkelanjutan.
Ia menuturkan, Indonesia dengan populasi yang melimpah memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi energi bersih.
"Upaya ini tidak hanya bermanfaat bagi negara mitra, tetapi juga membantu akselerasi Indonesia Emas 2045," tuturnya.
Keunggulan proyek REIDI terletak pada penggunaan teknologi Agrivoltaic pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Prof. Lidya Helena Wong, Director Global Alliance of Industries, menjelaskan bahwa teknologi ini memanfaatkan panel surya untuk memproduksi energi listrik sekaligus hasil pertanian.
Baca juga:
ITS Resmi Kukuhkan 6.993 Mahasiswa Baru, Dorong Generasi Inovator untuk Indonesia
"Teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi penggunaan lahan," jelasnya.
"ITS tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga menunjukkan kesiapan dalam teknologi. Ini membuktikan komitmen kedua negara dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menyediakan energi bersih dan terjangkau," tambah Prof. Lidya.
Selain energi surya, REIDI juga memanfaatkan energi biomassa sebagai sumber energi pendukung. Prof. Gamantyo Hendrantoro, Project Manager INSPIRASI, mengungkapkan bahwa energi biomassa digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di sekitar kampus, termasuk asrama mahasiswa.
"Ke depan, sistem ini akan diperluas hingga ke stadion ITS," ujarnya.
Melalui kolaborasi ini, ITS berharap dapat terus memperkuat peran strategisnya sebagai pelopor transformasi teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Baca juga:
BSI Perkuat ESG dengan Fasilitas Air Minum Gratis dan Beasiswa Lingkungan di Surabaya
"Tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pelopor transformasi teknologi yang berdampak langsung bagi masyarakat," pungkas Prof. Gamantyo.
Upaya pengembangan teknologi ini sejalan dengan komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-7, 13, dan 17.
Implementasi SDGs ini menjadi pedoman dalam pengembangan ITS sebagai smart eco-campus.
URL : https://jatimnow.com/baca-77931-its-dan-singapura-kembangkan-energi-bersih-terbesar-di-asia-tenggara