jatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sekali lagi membuktikan diri sebagai garda depan pendidikan yang tidak hanya fokus pada keunggulan akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesadaran lingkungan mahasiswa.
Melalui Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), ITS berupaya menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dan memperkuat karakter mahasiswa sejak mereka pertama kali menginjakkan kaki di kampus perjuangan ini.
Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, menyampaikan komitmennya terhadap gerakan Smart Eco Campus. Salah satu kebijakan yang diambil adalah melarang mahasiswa baru (maba) menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat, di lingkungan kampus selama masa PKKMB.
"Kebijakan ini, terutama untuk mobil, akan diuji coba selama enam bulan ke depan," jelasnya.
Sebagai solusi, para maba diajak untuk berjalan kaki menuju lokasi kegiatan, sebuah inisiatif yang dikenal sebagai program ITS Walk.
Tak hanya itu, ITS juga mengajak maba untuk mengamalkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-12, yang menekankan pentingnya produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab.
Setiap mahasiswa diwajibkan membawa botol minum pribadi (tumbler) dan memilah sampah organik dari kemasan makanan. Untuk mendukung gerakan ini, galon air isi ulang telah disediakan di berbagai sudut kampus.
"Dengan langkah ini, diharapkan gaya hidup ramah lingkungan dapat terus membudaya," imbuh Prof. Bambang.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS, Prof. Nurul Widiastuti, menambahkan bahwa nilai-nilai keberlanjutan diintegrasikan ke dalam PKKMB melalui cara yang interaktif dan menyenangkan.
Para maba diajak untuk menjelajahi 17 poin SDGs yang tersebar di 17 titik berbeda di seluruh area kampus melalui sebuah permainan.
Baca juga:
Mahasiswa Rwanda Ukir Sejarah di ITS, 7 Publikasi Scopus Q1 dalam Genggaman!
"PKKMB ITS bukan hanya tentang mengenalkan infrastruktur kampus, tetapi juga memperkenalkan fakultas, departemen, dan program studi yang ada," tuturnya.
Mahasiswa diberikan kesempatan emas untuk memahami lebih dalam tentang profil keilmuan dan karakteristik masing-masing departemen, sehingga mereka siap menjadi profesional yang tangguh di bidangnya kelak.
"Pengenalan ini sangat penting agar mahasiswa tidak hanya tahu tempat mereka belajar, tetapi juga memahami alasan mengapa mereka memilih belajar di sana," lanjut Prof. Nurul dengan nada bijak.
ITS juga memperkenalkan platform pembelajaran daring, myITS Learning, sebagai sarana untuk mendukung proses pembelajaran yang berkelanjutan. Menurut Prof. Nurul, platform ini menyediakan beragam materi pembelajaran yang dapat diakses dengan mudah melalui laman learning.its.ac.id.
"Materi yang disajikan meliputi video interaktif hingga latihan soal, yang dirancang untuk mengukur pemahaman mahasiswa," jelasnya.
Baca juga:
Pecah Telor, Mahasiswa ITS Lulus Tanpa Skripsi
Selain aspek intelektual, PKKMB ITS juga memberikan perhatian pada pembentukan karakter spiritual mahasiswa. Setiap pagi, para maba dari berbagai latar belakang agama diberikan kesempatan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.
"Nilai-nilai spiritual yang kuat akan menjadi fondasi yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari," pungkas Prof. Nurul.
Sebagai puncak dari komitmen terhadap SDGs, ITS telah melepaskan 1.000 ekor burung perkutut ke alam bebas saat acara pengukuhan mahasiswa baru. Selain itu, 1.000 pohon akan ditanam oleh para maba bersamaan dengan perayaan Lustrum ITS XIII.
"Setiap upaya kecil akan memberikan dampak yang besar jika dilakukan secara bersama-sama," pesan Prof. Nurul dengan senyum optimis.
Rangkaian kegiatan PKKMB ITS ini secara keseluruhan berkontribusi pada pencapaian SDGs poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas, poin ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, poin ke-13 tentang penanganan perubahan iklim, serta poin ke-15 tentang menjaga ekosistem darat.