Pixel Code jatimnow.com

Demo "Jawa Timur Menggugat" Picu Kekhawatiran, Ini Seruan ICMI Jatim

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Timur, Ulul Albab. (Foto/Dok Pribadi)
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Timur, Ulul Albab. (Foto/Dok Pribadi)

jatimnow.com - Rencana demonstrasi besar bertajuk "Jawa Timur Menggugat" yang akan digelar pada 3 September mendatang di Surabaya memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat.

Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Timur, Ulul Albab, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga akal sehat dan kedewasaan dalam berdemokrasi.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Ulul Albab menyampaikan bahwa ICMI Jatim memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga akal sehat publik di tengah potensi konflik yang mungkin timbul akibat demonstrasi tersebut.

"ICMI bukan LSM jalanan, bukan juga partai politik. Tapi ICMI punya tanggung jawab moral, menjaga akal sehat publik. Kalau semua pihak sibuk saling serang, siapa yang akan bicara soal solusi?" tegas Ulul Albab.

Ia mengakui bahwa Jawa Timur saat ini menghadapi berbagai permasalahan kompleks, mulai dari ketimpangan ekonomi hingga masalah banjir.

Oleh karena itu, menurutnya, wajar jika ada sebagian masyarakat yang merasa perlu menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi.

"Kalau ada warga yang menggugat, itu tanda bahwa demokrasi kita masih hidup," ujarnya.

Baca juga:
Memerdekakan Negara dari Perbudakan BLBI

Namun, Ulul Albab mengingatkan agar penyampaian aspirasi tersebut tidak justru menimbulkan kekisruhan yang kontraproduktif.

Ia mengajak seluruh peserta demonstrasi untuk mengedepankan semangat gotong royong dan solidaritas yang selama ini menjadi ciri khas masyarakat Jawa Timur.

"Demo boleh. Itu hak. Tapi mari jangan lupa: kebesaran Jawa Timur bukan lahir dari teriakan, melainkan dari gotong royong," imbuhnya.

Menjelang aksi 3 September, Ulul Albab berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan mengendalikan ego masing-masing.

Baca juga:
Polemik Kuota Haji, KPK Diminta Pertimbangkan Aspek Diplomasi dengan Arab Saudi

Ia juga menegaskan pentingnya mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik bagi permasalahan yang dihadapi Jawa Timur.

"Kita butuh keberanian bukan hanya untuk berteriak, tapi juga untuk mendengar. Kita butuh kekuatan bukan hanya untuk mengerahkan massa, tapi juga untuk mengendalikan ego," pungkasnya.

ICMI Jatim sendiri menyatakan siap untuk menjembatani dialog antara berbagai pihak terkait demi terciptanya solusi terbaik bagi Jawa Timur.