Pixel Code jatimnow.com

TempeFast UM Surabaya Atasi Masalah Produksi Tempe UMKM, Kualitas Terjamin!

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Inovasi TempeFast UM Surabaya menjadi angin segar bagi sentra UMKM tempe Desa Jeruk Purut, Gempol, Pasuruan. (Foto/Humas UM Surabaya)
Inovasi TempeFast UM Surabaya menjadi angin segar bagi sentra UMKM tempe Desa Jeruk Purut, Gempol, Pasuruan. (Foto/Humas UM Surabaya)

jatimnow.com - Desa Jeruk Purut, Gempol, Pasuruan, yang dikenal sebagai sentra UMKM tempe, kini mendapat angin segar berkat inovasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Mereka menciptakan "TempeFast", fermentor tempe berbasis tenaga listrik yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi tempe.

Selama ini, produsen tempe di Desa Jeruk Purut masih mengandalkan cara tradisional dalam proses fermentasi.

Ketergantungan pada suhu dan kelembapan lingkungan seringkali menyebabkan kualitas dan waktu fermentasi tidak konsisten. Selain itu, keterbatasan alat dan pengetahuan teknis menjadi kendala dalam meningkatkan produktivitas.

Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN UM Surabaya menghadirkan TempeFast, sebuah inovasi yang memungkinkan pelaku UMKM tidak lagi bergantung pada cuaca. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu otomatis, sehingga proses fermentasi berlangsung lebih cepat dan stabil.

Dengan suhu yang konsisten, tempe yang dihasilkan memiliki tekstur dan kualitas yang seragam. Selain mempercepat proses produksi, TempeFast juga membantu pelaku UMKM menghemat tenaga karena tidak perlu mengontrol suhu secara manual.

Baca juga:
UM Surabaya Ekspor Mahasiswa Berprestasi Lewat KKN Internasional

Produsen cukup memasukkan bahan tempe yang telah diberi ragi ke dalam wadah fermentor, dan sistem pemanas otomatis akan menjaga suhu sesuai standar fermentasi. Pengguna hanya perlu melakukan pengecekan sesekali selama kurang lebih 12 jam.

Tim KKN UM Surabaya meyakini bahwa TempeFast tidak hanya memberikan manfaat dalam hal kecepatan dan kualitas, tetapi juga memberikan contoh bagaimana teknologi sederhana dapat diterapkan untuk usaha rumahan.

Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat lebih melek teknologi dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan pasar.

Baca juga:
Sukadiono, Jejak Sang Visioner dari Jombang ke Ibu Kota

Ketua Tim KKN UM Surabaya, Tufail Ilham Mansiz, berharap inovasi ini dapat menjadi solusi praktis bagi pelaku UMKM tempe di Desa Jeruk Purut.

"Dengan adanya TempeFast, proses produksi lebih efisien, kualitas tempe lebih terjamin, dan para pelaku usaha bisa lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi," ujarnya.

"Harapan kami, alat ini dapat meningkatkan daya saing UMKM di tengah persaingan pasar yang semakin ketat," tandasnya.