jatimnow.com - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof Sukadiono, menerima Tanda Kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam upacara di Gedung Negara Grahadi, Minggu (12/10/2025).
Lencana tersebut merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur bagi figur-figur yang dinilai telah memberikan jasa dan pengorbanan luar biasa, serta membawa manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat Jatim.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa penerima lencana adalah teladan yang menginspirasi. Para penerima penghargaan ini, kata Khofifah, adalah sosok-sosok yang menunjukkan bagaimana dedikasi, keikhlasan, dan pengorbanan bisa membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa.
"Beliau bukan hanya pemimpin akademik, tetapi juga pemimpin sosial yang memajukan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Khofifah.
Prof. Sukadiono, atau yang akrab disapa Prof. Suko, dikenal sebagai tokoh yang berhasil membawa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menuju status unggulan di Indonesia Timur selama menjabat rektor. Selain di bidang pendidikan, kiprahnya menonjol di bidang sosial dan kemanusiaan.
Di tengah pandemi COVID-19, misalnya, Prof. Suko memimpin langsung berbagai aksi kemanusiaan, mulai dari pembukaan layanan kesehatan gratis, pembagian sembako, hingga penggalangan dana untuk masyarakat yang terdampak.
Kontribusi ini selaras dengan makna falsafah Jawa "Jer Basuki Mawa Beya" yang menjadi nama lencana, yakni "kebahagiaan atau kesejahteraan memerlukan biaya dan pengorbanan."
Baca juga:
Jer Basuki Mawa Beya, Pangkoarmada II Dianugerahi Lencana Emas HUT ke-80 Jatim
Menanggapi penghargaan tersebut, Prof Sukadiono menyampaikan bahwa lencana kehormatan ini bukanlah capaian pribadi.
“Saya memaknai penghargaan ini bukan untuk pribadi saya semata, tetapi untuk seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur yang telah berjuang bersama memajukan pendidikan, kesehatan, dan dakwah sosial di provinsi ini,” tegas Prof Sukadiono.
Deputi Bidang Kesehatan di Kemenko PMK RI itu berharap, penghargaan ini dapat menjadi penyemangat bagi seluruh kader dan masyarakat Jatim untuk terus berkontribusi. Ia menekankan bahwa filosofi di balik lencana tersebut harus terus dipegang.
Baca juga:
Gubernur Jatim dan Kejati Sepakat Jalan Bareng Perkuat Restorative Justice
“Falsafah Jer Basuki Mawa Beya mengingatkan kita bahwa setiap kebaikan memerlukan pengorbanan. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan, kita bisa terus menebar manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Penghargaan ini menegaskan kembali peran penting organisasi keagamaan dan pendidikan seperti Muhammadiyah dalam membangun daerah. Prof Sukadiono berkomitmen untuk terus mengabdi.
“Penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi pengingat bahwa kita harus terus berbuat baik dengan penuh tanggung jawab dan cinta kepada sesama,” pungkasnya