jatimnow.com – Belakangan ini, banyak yang menuding aksi massa ditunggangi pihak asing atau kelompok tertentu. Menanggapi hal ini, Andreas Pardede, aktivis 98 Jawa Timur, menegaskan bahwa aksi-aksi tersebut adalah suara murni dari rakyat yang kecewa dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik saat ini.
Ia membantah keras jika aksi massa dianggap sebagai hasil rekayasa atau infiltrasi.
"Aksi massa itu muncul karena ada 'prakondisi' yang kuat. Masyarakat sudah merasakan ketidakadilan dan tekanan hidup yang berat," ungkapnya dalam Focus Group Discussion "Quo Vadis Aksi Massa 2025: Demokrasi atau Anarchi", di Surabaya, Kamis (11/9/2025).
Ia mencontohkan, semakin banyaknya orang miskin, kenaikan pajak yang mencekik, dan ketidakpercayaan pada hukum menjadi pemicu utama aksi massa.
Pardede juga mencatat ada upaya pemerintah yang mencoba merendahkan aksi massa dengan menuduh adanya penyusupan teroris atau pihak asing.
"Ini cara-cara lama yang dipakai untuk melemahkan gerakan rakyat," tegasnya.
Menurutnya, tudingan tersebut justru jadi alasan untuk menangkap aktivis dan membungkam suara-suara kritis.
"Saya yakin aksi massa ini bukan settingan. Ini adalah puncak dari kekecewaan dan kemarahan rakyat yang sudah lama dipendam," kata Pardede.
Ia juga menyayangkan tindakan represif aparat terhadap peserta aksi massa.
Untuk itu Pardede menegaskan pentingnya memahami tujuan dari gerakan sosial, yaitu perubahan.
Baca juga:
Demo Reda? Kacung Marijan: Presiden Harus Atasi Akar Masalah!
"Kita harus bertanya, perubahan seperti apa yang sebenarnya diinginkan? Kemana arah dan tujuan gerakan sosial ini?" ujarnya.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk mendengarkan tuntutan perubahan yang disuarakan oleh rakyat.
Sebagai seorang aktivis yang sudah lama berjuang untuk keadilan, Andreas Pardede mengajak semua pihak untuk menghormati hak rakyat dalam menyampaikan pendapat.
"Jangan kriminalisasi aksi massa. Dengarkan suara rakyat dan selesaikan masalahnya sampai ke akar-akarnya," pungkasnya.
Baca juga:
Untuk Wakil Rakyat, Cukup Sudah Pilih Kucing dalam Karung, Cek Rekam Jejak!
Sebagaimana diketahui, kerusuhan akibat aksi unjuk rasa di Jakarta dan berbagai daerah di penghujung Agustus 2025 disebut-sebut didalangi oleh pihak asing. Namun hingga kini, penumpang gelap dalam aksi unjuk rasa itu belum diungkap.
Keluhan masyarakat yang dituangkan dalam aksi demonstrasi mendadak berubah. Teriakan soal kesulitan hidup rakyat yang mendera dalam sekejap berubah menjadi skenario besar tentang intervensi asing.
Narasi ada dalang asing seolah selalu melekat di kala rakyat maupun mahasiswa turun ke jalan dan selalu menggema setiap kali terjadi gejolak sosial. Namun, hingga saat ini dalang asing tidak pernah terlihat bahkan tak pernah terbukti, tetapi dia selalu hadir menakut-nakuti.
URL : https://jatimnow.com/baca-79011-aktivis-98-aksi-massa-murni-dari-rakyat-jangan-ada-distorsi