Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswa Akuntansi UNAIR Sabet Juara di Kompetisi QRIS Jelajah Indonesia

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Sebagai finalis dari sepuluh tim yang dipilih BI di setiap daerah, Scan Squad menjalankan total empat misi yang berfokus pada sosialisasi dan edukasi terkait QRIS. (Foto/Humas Unair)
Sebagai finalis dari sepuluh tim yang dipilih BI di setiap daerah, Scan Squad menjalankan total empat misi yang berfokus pada sosialisasi dan edukasi terkait QRIS. (Foto/Humas Unair)

jatimnow.com - Tiga mahasiswa berprestasi dari program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil mengharumkan nama almamater dengan meraih juara tiga dalam kompetisi QRIS Jelajah Budaya Indonesia.

Tim yang beranggotakan Antonio Billydhrama Pangestu, Fandy Ahmad Firmansyah Anwar, dan Alif Wildan Arrazak ini berhasil menyingkirkan pesaing dari berbagai daerah.

Kompetisi QRIS Jelajah Budaya Indonesia merupakan program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam menyosialisasikan pembayaran digital. Program ini menantang para peserta untuk menjalankan misi lapangan dan misi media sosial sejak Agustus hingga September 2025.

Tim yang menamakan diri mereka Scan Squad mengungkapkan bahwa motivasi utama mereka mengikuti kompetisi ini adalah untuk mencari pengalaman baru di luar kegiatan perkuliahan yang padat.

"Di tengah kesibukan semester lima, kompetisi ini menjadi penyegaran karena biasanya kami hanya fokus pada riset dan inovasi," ujar Billy, ketua Scan Squad.

"Selain bisa jalan-jalan dan explore tempat-tempat baru, kami juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebijakan Bank Indonesia dan produk-produk yang mereka keluarkan," kata Billy.

Sebagai finalis dari sepuluh tim yang dipilih BI di setiap daerah, Scan Squad menjalankan total empat misi yang berfokus pada sosialisasi dan edukasi terkait QRIS.

Lebih lanjut, Billy merinci beragam misi edukasi yang mereka jalankan dalam kompetisi ini. Misi-misi tersebut meliputi sosialisasi BI-FAST proxy address, edukasi tentang PeKA (Peduli, Kenali, Adukan) sebagai upaya perlindungan konsumen, kunjungan edukatif ke Museum De Javasche Bank Surabaya, serta eksplorasi budaya di Mojokerto yang dipadukan dengan pengenalan sistem pembayaran elektronik kepada masyarakat setempat.

Baca juga:
UNAIR Serukan Aksi Damai dan Jaminan Demokrasi

Selain itu, Scan Squad juga aktif mengedukasi tentang QRIS Tap NFC, QRIS MPM Dinamis dan Statis, mengenalkan permainan QRIS Jelajah di Surabaya, dan melakukan jelajah budaya di Kabupaten Sumenep sambil memperkenalkan konsep Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah.

Dalam menjalankan misi lapangan, Scan Squad menggunakan berbagai pendekatan kreatif, mulai dari penjelasan lisan hingga praktik langsung.

"Saat di Sumenep, kami membawa alat peraga sendiri untuk menjelaskan ciri-ciri uang palsu dan cara cinta, bangga, serta paham rupiah. Kami juga membawa poster, sinar UV, lampu, uang asli, dan uang robek," jelas Billy.

Fandy menambahkan bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah kendala bahasa, terutama saat berada di Sumenep, Madura. Namun, mereka melihat hal ini sebagai pengalaman berharga yang memperkaya wawasan mereka.

Baca juga:
Pajak Naik, Subsidi Dipangkas? Ekonom: Jangan Bebani Rakyat!

"Mengunjungi Madura sangat berkesan karena kami bisa mengenal bahasa dan budaya yang asing bagi kami sebagai mahasiswa Surabaya," ungkap Fandy.

Alif menegaskan komitmen Scan Squad untuk terus membagikan ilmu yang telah mereka dapatkan kepada masyarakat sekitar.

"Kami akan terus mengedukasi tentang QRIS, mungkin mulai dari warung-warung di sekitar lingkungan kami atau di area kampus," pungkas Alif.

Dengan prestasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa UNAIR yang terinspirasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan positif dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.