Pixel Code jatimnow.com

Kodikmar Tutup Dikko Marinir 176 di Malang Selatan

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Upacara penutupan ditandai dengan pelepasan tanda siswa Dikko, penyematan brevet komando, dan pemakaian pisau komando oleh Komandan Kodikmar. (Foto/Dispen Kormar)
Upacara penutupan ditandai dengan pelepasan tanda siswa Dikko, penyematan brevet komando, dan pemakaian pisau komando oleh Komandan Kodikmar. (Foto/Dispen Kormar)

jatimnow.com – Komandan Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar), Brigadir Jenderal TNI (Mar) I Made Sukada, secara resmi menutup Pendidikan Komando (Dikko) Marinir Angkatan 176 pada hari Senin (15/09/2025) di Pantai Baruna, Malang Selatan. Upacara ini menandai berakhirnya pelatihan intensif bagi para prajurit muda Korps Marinir.

Pendidikan Komando Marinir Angkatan 176 diikuti oleh siswa dari berbagai tingkatan, termasuk siswa Dikmaba dan Dikmata 44 Gelombang 2. Selama 68 hari, mereka ditempa dalam berbagai kondisi ekstrem melalui serangkaian latihan praktik (Lattek Dikko) yang meliputi Tahap Dasar Komando, Kelautan, Hutan dan Gunung, Operasi Khusus Gerilya, Lawan Gerilya, dan Lintas Medan

Upacara penutupan ditandai dengan pelepasan tanda siswa Dikko, penyematan brevet komando, dan pemakaian pisau komando oleh Komandan Kodikmar. Penghargaan siswa terbaik Dikko diberikan kepada Serda Marinir Willi Pattiselanno dari Dikmaba dan Prada Marinir Novtri Damus Sihotang dari Dikmata.

Dalam amanatnya, Brigjen TNI (Mar) I Made Sukada menekankan pentingnya kemampuan bertempur yang telah diperoleh para siswa. "Kemampuan bertempur yang saudara miliki, baik di darat, di hutan maupun di laut pada berbagai medan dan cuaca yang telah didapatkan harus dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Baca juga:
Detik-Detik Menegangkan, Marinir Evakuasi Prajurit Tertembak di Malang Selatan

"Janganlah terlalu cepat puas dengan apa yang telah diraih, karena masih banyak ilmu-ilmu pengembangan di satuan nantinya, untuk menambah kemampuan sebagai prajurit Korps Marinir," tambahnya.

Komandan Kodikmar juga berpesan agar para lulusan Dikko Marinir Angkatan 176 dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh dengan sebaik-baiknya di mana pun mereka bertugas.

Baca juga:
Marinir Jaga Kemampuan Tempur di Malang

"Aplikasikan ilmu yang saudara dapat sebaik-baiknya, dimanapun saudara berada dan bertugas nantinya. Menjadi Marinir adalah pilihan hidup dan menjadi Marinir adalah pilihan kata hati. Tetaplah berlatih agar naluri tempur saudara tetap terpelihara sehingga menjadi kebanggaan TNI Angkatan Laut, Bangsa dan Negara," tegasnya.

Gap Year: Tren Anak Muda, Apa Kata Psikolog?
Wiyata

Gap Year: Tren Anak Muda, Apa Kata Psikolog?

Gap year bukan sekadar buang-buang waktu, ya! Ini adalah kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik.