Pixel Code jatimnow.com

Seniman Surabaya 'Sentil' DKS, Saatnya Berkontribusi untuk PAD

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Seniman Surabaya, Syarif Waja Bae. (Foto/Dok Pribadi)
Seniman Surabaya, Syarif Waja Bae. (Foto/Dok Pribadi)

jatimnow.com - Dewan Kesenian Surabaya (DKS) mengalami kevakuman selama lima tahun terakhir. Seniman Surabaya, Syarif Waja Bae, memberikan pandangan baru mengenai hubungan antara DKS dan Pemerintah Kota Surabaya.

Ia berpendapat bahwa seniman DKS memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menghidupkan perekonomian Surabaya.

Syarif Waja Bae, yang saat ini menjabat sebagai Fungsionaris Departemen Film Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), menjelaskan bahwa seniman seharusnya tidak hanya menjadi penikmat fasilitas, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan kota.

"Pola pikir seperti ini yang harus kita kembangkan. Jadi semangatnya adalah berjalan beriringan serta berperan aktif dalam menyumbang PAD dan perekonomian di Surabaya," ujarnya.

Menurut Syarif, DKS dapat menjadi motor penggerak ide Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadikan Surabaya sebagai etalase Jawa Timur dalam bidang seni dan budaya. Kompleks Balai Pemuda, dengan lahannya yang luas dan lokasi strategis di pusat kota, dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seni dan budaya.

Baca juga:
BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Pemkot Surabaya, Lindungi Pekerja Proyek

"Saya berharap kita bisa membantu semangat Pemkot menjadikan Surabaya sebagai etalase Jawa Timur, tentu sesuai dengan bidang yang kita geluti, yakni seni dan budaya. Kompleks Balai Pemuda memiliki lahan yang lumayan luas dan berada di pusat kota. Itu kita bisa manfaatkan dengan menggelar pembinaan kesenian dan kebudayaan bagi generasi muda termasuk menggelar berbagai pertunjukan dengan level internasional yang secara otomatis dapat mendatangkan wisatawan," imbuhnya.

Untuk itu Syarif mengajak seluruh seniman di Surabaya untuk bersatu dan bersinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam memajukan seni, budaya, dan ekonomi masyarakat. Ia juga berharap agar pemimpin DKS yang akan datang dapat mengayomi seniman dan memiliki semangat yang sejalan dengan Pemerintah Kota Surabaya.

"Akan lebih indah jika kita (seniman) bahu membahu dan saling mendukung demi kemajuan perkembangan seni dan budaya di Surabaya dan Jawa Timur," pintanya.

"Sebagai manusia yang mengedepankan cipta, rasa dan karsa, kita seharusnya bisa menciptakan iklim berkesenian dan berkebudayaan yang sejuk dan membangun," pungkasnya.

Kasus Jan Hwa Diana Mandek, Ada Apa?
Peristiwa

Kasus Jan Hwa Diana Mandek, Ada Apa?

Sidang tuntutan kasus Jan Hwa Diana tertunda selama satu bulan. Kejari Surabaya ungkap alasan penundaan karena hakim mengikuti diklat.