Pixel Code jatimnow.com

Rencana Parkir Berlangganan di Tulungagung Tertunda Tahun Ini

Editor : Bramanta  
Foto: Aktivitas tukang parkir di Tulungagung (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Aktivitas tukang parkir di Tulungagung (Bramanta/jatimnow.com)

jatimnow.com-Rencana Pemkab Tulungagung untuk menerapkan parkir berlangganan tahun ini harus tertunda. Hal ini dikarenakan rencana tersebut tidak mendapat respon dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Penerapan parkir berlangganan ini diperkirakan baru bisa dilakukan di tahun 2026 mendatang. Kondisi politik serta ekonomi masyarakat diduga menjadi penyebab rencana tersebut batal terlaksana tahun ini.

Kabid Prasarana dan Perparkiran, Dishub Tulungagung, Ronald Soesatyo mengatakan pihaknya teleh bersurat ke Gubernur terkait rencana tersebut. Pada surat pertama Gubernur membalas dan menerangkan bahwa parkir berlangganan bisa diterapkan di tahun 2026. Selanjutnya Pemkab Tulungagung kembali bersurat pada gubernur terkait mempercepat penerapan parkir berlangganan di Oktober 2025 untuk mengenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) parkir.

"Yang surat kedua ini belum mendapat jawaban dari Gubernur," ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Ronald menegaskan, jika penerapan parkir berlangganan bisa dilaksanakan pada Oktober 2025, seharusnya September sudah ada balasan surat dari Gubernur Khofifah. Hal ini dikarenakan mereka membutuhkan waktu untuk melakukan sosialisasi. Namun karena tidak ada respon, mereka kembali mematuhi intruksi awal yakni penerapan pada tahun 2026.

Baca juga:
Bupati Tulungagung Berjanji Membawa Masalah Warga ke DPR RI

“Mengingat situasi dan kondisi politik ekonomi masyarakat sedang tidak baik pada 2025 ini turut menjadi faktor pertimbangan penerapan parkir berlangganan,” tuturnya.

Dengan kondisi seperti ini, target serapan PAD dari sektor parkir sulit terpenuhi. Target PAD parkir pasca Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) mencapai Rp 4 miliar, dengan target PAD murni sebesar Rp 1,5 miliar. Dari jumlah tersebut perolehan serapan parkir hanya sekitar 28 persen sepanjang Januari hingga September 2025 ini.

Baca juga:
Sulit Mendapatkan Aliran Listrik, Warga di Tulungagung Wadul ke DPRD

“Secara otomatis serapan PAD parkir tidak bisa maksimal sesuai target. Sekarang toko banyak yang sepi dengan kondisi ekonomi sesulit ini,” pungkasnya.