Pixel Code jatimnow.com

Fakultas Farmasi Unair Gelar Pengmas, Tingkatkan Kesadaran Obat di Klaten

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Tim Fakultas Farmasi Unair memberikan materi edukasi yang komprehensif. (Foto/Dokumentasi tim Pengmas)
Tim Fakultas Farmasi Unair memberikan materi edukasi yang komprehensif. (Foto/Dokumentasi tim Pengmas)

jatimnow.com - Universitas Airlangga (Unair) melalui Fakultas Farmasi menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggelar pengabdian masyarakat di RW X, Kampung Candirejo, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (21/9/2025) dan dihadiri oleh puluhan warga tersebut mengusung tema pentingnya penggunaan obat yang aman dan tepat, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3.

Ketua RW X, Agus Sugeng Saptono menyampaikan apresiasinya terhadap Unair yang telah peduli terhadap kesehatan warga.

"Kami sangat berterima kasih kepada Unair atas inisiatif ini. Pengetahuan tentang obat sangat penting, karena kesalahan dalam pengelolaan bisa berakibat fatal," ujarnya saat membuka acara.

Dalam momen ini, tim dari Fakultas Farmasi Unair memberikan materi edukasi yang komprehensif. Prof. Dr. apt. Retno Sari menjelaskan tentang berbagai bentuk sediaan obat, kemasan, dan cara penyimpanan yang benar.

"Masyarakat seringkali kurang paham perbedaan antara berbagai jenis tablet. Padahal, cara minum dan efektivitas obat sangat bergantung pada hal ini," jelasnya.

Sementara itu, Dr. apt. Elida Zairina, Wakil Dekan III Fakultas Farmasi Unair, menekankan peran penting keluarga dalam pengelolaan obat di rumah.

"Pengawasan dari keluarga sangat dibutuhkan, terutama untuk lansia dan pasien dengan penyakit kronis. Pastikan obat diminum sesuai dosis dan tidak melewati tanggal kedaluwarsa," tuturnya.

Baca juga:
UNAIR Dorong Perlindungan Sektor Padat Karya untuk Jaga Ekonomi dan Cegah PHK



Selain edukasi, kegiatan ini juga menghadirkan inovasi menarik bernama RAPIKO (Rapikan Kotak Obat). Warga diajak membawa kotak obat mereka untuk kemudian dipilah oleh tim apoteker.

Obat yang sudah rusak atau kedaluwarsa dipisahkan untuk dimusnahkan dengan benar, sementara obat yang masih layak digunakan diberi label informasi yang jelas.

Ketua Pelaksana, apt. Arie Sulistyarini, MPharm, menjelaskan bahwa RAPIKO bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan obat yang tepat.

Baca juga:
Satir dan Meme Jadi Senjata! Gen Z Ubah Wajah Demonstrasi di Indonesia

"Kami ingin masyarakat lebih mandiri dalam memahami obat dan risikonya. Dengan RAPIKO, kami berharap masyarakat bisa lebih teliti dan hati-hati dalam menyimpan dan menggunakan obat," ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga kampung Candirejo. Salah seorang peserta mengaku sangat terbantu dengan adanya acara ini.

"Saya jadi lebih tahu bagaimana cara menyimpan obat yang benar dan pentingnya memperhatikan tanggal kedaluwarsa. Acaranya sangat bermanfaat," katanya.

Diharapkan, kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang rasional dan mewujudkan hidup sehat.