Pixel Code jatimnow.com

Cek Fakta Informasi BBM

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Verifikasi informasi adalah langkah krusial untuk mencegah penyebaran hoaks. (Foto/ChatGPT)
Verifikasi informasi adalah langkah krusial untuk mencegah penyebaran hoaks. (Foto/ChatGPT)

jatimnow.com - Di tengah derasnya arus informasi digital, Pertamina Patra Niaga secara proaktif mengamati peningkatan praktik manipulasi dan penyebaran hoaks.

Disinformasi semacam ini berpotensi mengganggu kenyamanan serta menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan konsumen.

Perusahaan pelat merah ini pun menegaskan perlunya kewaspadaan tinggi terhadap informasi yang sengaja diarahkan untuk mencoreng citra BUMN dan pemerintah.

Kondisi tersebut, menurut Pertamina, sangat disayangkan. Pasalnya, tidak hanya merugikan nama baik perusahaan sebagai BUMN milik negara, tetapi juga menghambat upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu,

Pertamina Patra Niaga merasa perlu untuk meluruskan sejumlah hoaks yang belakangan ini viral di media sosial.

Tiga Hoaks Terkait BBM:

1. Hoaks Pembatasan Pengisian BBM

Informasi yang menyebutkan adanya pembatasan pengisian BBM hingga 7 hari untuk mobil dan 4 hari untuk motor, serta larangan bagi penunggak pajak kendaraan, secara tegas dinyatakan tidak benar.

"Penyaluran BBM, khususnya BBM Subsidi, tetap berjalan sesuai ketentuan pemerintah melalui mekanisme yang berlaku agar lebih tepat sasaran dan transparan," jelas Pertamina, mengutip konfirmasi dari juru bicara Kementerian ESDM. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir akan pembatasan tersebut.

2. Hoaks Kebakaran SPBU Akibat Kebijakan Baru

Beredarnya video kebakaran SPBU yang dikaitkan dengan kebijakan pembatasan BBM juga merupakan disinformasi.

Pertamina mengklarifikasi bahwa video tersebut adalah rekaman lama dari insiden kebakaran SPBU di Aceh pada tahun 2024, bukan kejadian terkini atau terkait dengan kebijakan apa pun. Hal ini menunjukkan pentingnya verifikasi sumber video yang beredar.

Baca juga:
Kreatif! Siswa SDN 2 Remen Tuban Sulap Sampah Jadi Karya Seni

3. Hoaks "Penggerudukan" SPBU di Lumajang

Video viral yang mengklaim masyarakat "menggeruduk" SPBU di Lumajang juga dibantah. Kejadian sebenarnya pada Rabu, 17 September 2025, adalah kerumunan penonton karnaval di Desa Sentul, Lumajang, yang berteduh dari hujan deras di area SPBU yang sudah tutup sejak pukul 21.00 WIB.

"Keributan yang terjadi saat itu dipicu oleh pengaruh minuman keras, bukan karena layanan SPBU. Tidak ada penjarahan atau kerusakan, hanya sampah yang berserakan keesokan harinya," tegas Pertamina.

Oleh karena itu, narasi "penggerudukan" tersebut tidak sesuai dengan cek fakta di lapangan.

Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menggarisbawahi pentingnya ketelitian masyarakat.

Baca juga:
Pertamina Jaga Keanekaragaman Hayati di Eco Tourism Village

"Selain isu pembatasan BBM, masyarakat juga perlu mewaspadai hoaks lainnya seperti rekrutmen fiktif yang meminta biaya, kabar mobil tangki Pertamina mengisi di SPBU swasta, maupun informasi palsu terkait harga," papar Roberth.

Berbagai bentuk hoaks ini seringkali dirancang untuk memancing keresahan atau penipuan.

Untuk memastikan kebenaran setiap informasi yang diterima, Pertamina Patra Niaga mengajak seluruh masyarakat agar selalu merujuk pada kanal resmi perusahaan.

Konsumen dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 atau memantau akun resmi media sosial Pertamina.

Verifikasi informasi adalah langkah krusial untuk mencegah penyebaran hoaks yang dapat merugikan banyak pihak, sehingga kenyamanan dan keamanan informasi tetap terjaga.