jatimnow.com - In this economy, yang penuh ketidakpastian, emas menjadi aset lindung nilai yang ideal. Namun, di balik kilaunya, harga yang terus meroket, jujur saja emas makin sulit dijangkau. Nabung receh ala Pegadaian, bisa jadi pilihan.
Ini sebenarnya cerita kami, tapi agar lebih nyaman dan tidak terdengar narsis, kami sampaikan dengan gaya berbeda ya!
Kenalkan, ini dia Aditya (30) dan Mecca (26). Pasangan muda yang menikah pada 25 Agustus 2024. Sama seperti banyak pasangan baru, mereka punya mimpi sederhana: dalam dua-tiga tahun, bisa memiliki rumah sendiri.
Beruntung, Mecca, sang istri sudah mengenal emas sejak masih menempuh kuliah di IAIN Kediri, yang kini telah alih status dan berubah nama menjadi UIN Syekh Wasil.
Bercita-cita memiliki rumah membuat mereka sepakat untuk menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan. Saat ini mereka tinggal di rumah kos daerah Bubutan, Surabaya. Pelan-pelan tabungan terkumpul, mereka lalu konversikan dalam bentuk logam mulia.
“Biar nilainya terjaga,” Mecca meyakinkan suaminya.
Awalnya Aditya dan Mecca tukar 5 gram. Tambah jadi 10 gram, begitu seterusnya seiring tabungan yang kembali bertambah. Tapi, mereka tidak mengonversi semuanya.
“Dana darurat tetap penting,” sanggah Adit, Mecca setuju.
Lalu, boom! harga emas melesat. Saat cerita ini mulai ditulis, emas baru saja mencatat kenaikan Rp30.000 per gramnya. Hari ini, Jumat 26 September 2025, emas bahkan telah menyentuh angka Rp2.175.000 per gramnya. Naik signifikan sejak pasangan terpaut empat tahun itu mulai menabung emas akhir 2024.
“Sudah untung berlipat,” kelakar mereka.
Namun di sisi lain, harga yang melambung membuat mereka makin sulit menambah isi brankasnya. Daripada menunggu uangnya cukup untuk membeli 5 gram, mereka mencoba strategi baru, Pegadaian Digital: nabung receh, panen emas.
Adit, yang juga memiliki penghasilan harian dari beberapa kerja sampingannya, berinisiatif menabung emas di sana. Ia tak mau menunggu.
“Seperti kemarin ada momen turun. Kita tunggu mungkin bisa turun lagi, malah naik lumayan tinggi,” keluhnya.
Ya, memang emas menunjukkan tren yang selalu naik. Kondisi ini memperlihatkan bagaimana emas adalah komoditas yang nilai kenaikannya relatif konsisten. Emas menjadi safe haven yang ideal, terutama anak muda untuk mengamankan masa depan mereka.
Kembali lagi ke strategi ala Pegadaian. Menurut Adit, ada dua kelebihan utama menabung emas di Pegadaian Digital: nilainya tidak memberatkan, minimal Rp10.000, dan caranya yang praktis.
Dia tidak perlu datang ke toko emas yang seringkali malah sia-sia. Menambang emas kini bisa dilakukan di mana saja, hanya lewat ujung jari.
Baca juga:
Simak Harga Emas Antam Hari Ini
Sebenarnya menabung emas di Pegadaian bukanlah hal yang asing bagi Adit. Beberapa tahun lalu, dia sudah pernah membuka rekening secara konvensional. Kurang praktis dan minimnya literasi soal investasi, membuatnya enggan melanjutkan.
Kini, lewat aplikasi, Adit merasa lebih leluasa. Ia bisa menabung kapan saja, tanpa harus menunggu “uang gede” terkumpul. Sisa uang kopi hari ini pun, langsung bisa dialihkan ke tabungan emas dengan satu-dua kali klik saja.
“Rasanya seperti main game. Tiap kali setor kecil-kecil, seperti naik level,” ujarnya terkekeh.
Mecca pun mendukung penuh. Baginya, emas bukan sekadar logam mulia, tapi bagian dari strategi rumah tangga. “Emas ini semacam pagar, supaya mimpi kita aman,” katanya.
Strategi nabung receh ala Pegadaian ini sebenarnya menggambarkan perubahan gaya menabung anak muda. Kalau dulu emas identik dengan kalangan mapan, kini siapa saja bisa mulai berinvestasi. Digitalisasi menjadikan emas lebih inklusif, bahkan untuk mereka yang hanya punya tabungan recehan. Emas bukan lagi monopoli orang berduit.
Bagi pasangan yang sama-sama berprofesi sebagai jurnalis ini, menabung emas bukan sekadar tentang angka. Ini tentang konsistensi, kedisiplinan, dan keberanian untuk menunda kesenangan sesaat. Mereka percaya, dari receh bisa lahir masa depan yang lebih pasti.
“Rumah itu bukan sekadar bangunan. Tapi mimpi yang kita tabung sedikit demi sedikit. Kalau emas bisa jadi jalannya, kenapa tidak?” jelas Mecca.
“Bahkan, kalau nanti rumahnya kebeli pun kita bakal tetap nabung emas,” tandasnya.
Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri, Zulfia Rahmawati, SE., M.SEI., mengamini hal tersebut. Menurutnya momen ini adalah sinyal penting untuk memiliki emas sebagai pelindung kekayaan, namun tetap bijak dengan strategi masuk bertahap dan memandangnya sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar mengejar keuntungan cepat.
“Saya melihat kenaikan harga emas saat ini bukan sekadar fenomena jangka pendek, tetapi hasil dari kombinasi beberapa faktor fundamental dan sentimen pasar global. Kenaikan harga emas saat ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global dan kecenderungan inflasi yang terus menghantui,” ujar Zulfia, Jumat (26/9/2025).
“Jadi, saya bisa katakan pernyataan (safe haven) itu benar, tapi dengan beberapa catatan penting. Emas memang diakui secara global sebagai safe haven yaitu aset yang relatif aman ketika kondisi ekonomi atau politik sedang tidak menentu. Namun, investor harus tetap realistis: harga emas bisa naik-turun dalam jangka pendek, dan emas sebaiknya hanya menjadi bagian dari portofolio, bukan satu-satunya instrumen investasi,” tambahnya.
Bagi anak muda, investasi emas belum terlambat. Harga emas memang sedang tinggi, tapi tren jangka panjang emas cenderung naik mengikuti inflasi dan melemahnya nilai uang. Dan anak muda menurutnya memiliki keunggulan waktu: semakin cepat mulai, semakin lama waktu emas untuk bertumbuh.
“Saya menilai emas tetap sangat cocok untuk anak muda jaman sekarang, dan belum terlambat sama sekali untuk mulai sekarang, asal tahu cara dan tujuannya,” kata Zulfia.
Nabung emas di Pegadaian Digital menurutnya salah satu opsi yang efektif. Terlebih di kondisi harga emas seperti sekarang. Ini merupakan cara yang aman dan praktis.
“Saya menilai tabungan emas digital di Pegadaian dengan modal mulai Rp10.000 adalah opsi yang sangat efektif, terutama di kondisi harga emas yang sedang tinggi seperti sekarang. Bagi anak muda, ini adalah jalan paling aman dan praktis untuk memulai kebiasaan investasi jangka panjang, sambil belajar disiplin menabung,” tandasnya.