Pixel Code jatimnow.com

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPRD Jatim Janji Kawal Penanganan Korban

Editor : Ni'am Kurniawan  
Kondisi terkini proses pencarian ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo (dok.jatimnow.com)
Kondisi terkini proses pencarian ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com – Ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, yang menewaskan 3 santri, dan menyebabkan ratusan korban memicu keprihatinan Wakil Ketua DPRD Jatim, Deni Wicaksono. 

Deni menegaskan, DPRD Jatim akan mengawal penanganan korban agar mendapat layanan terbaik. Menurutnya, penanganan harus mencakup aspek medis, psikologis, hingga dukungan lain yang diperlukan bagi para korban dan keluarga.

"DPRD Jatim mengawal untuk memastikan para korban mendapat penanganan terbaik, baik dari aspek medis, psikologis, maupun dukungan lain yang diperlukan,” tegas Deni, Selasa (30/9/2025).

Deni juga menyebut pentingnya audit terhadap kondisi bangunan pondok pesantren, terutama yang dibangun atau diperluas dalam waktu singkat. Langkah ini, lanjut Deni, dinilai penting untuk memastikan tidak ada cacat struktural yang membahayakan keselamatan santri.

“Saya mendesak pemerintah dan lembaga terkait segera melakukan audit menyeluruh, membersamai ponpes dalam memastikan kualitas bangunannya aman. Kita harus pastikan keselamatan santri dan masyarakat ditempatkan sebagai prioritas utama,” tegasnya.

Menurutnya, peristiwa ini menjadi momentum bagi Pemprov Jatim dan pemerintah kabupaten/kota untuk memberikan perhatian lebih kepada pesantren. Dia berharap ada langkah nyata dalam mengecek keamanan dan kualitas bangunan.

“Ini menjadi momentum bagi Pemprov Jatim dan Pemkab/Pemkot se-Jatim untuk membersamai ponpes-ponpes dalam pengecekan kualitas dan keamanan bangunan,” jelasnya.

Baca juga:
Update Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk: 11 Berhasil, 7 Sedang Penyelamatan

Deni juga menyebut pentingnya pendampingan teknis bagi ponpes yang sedang melakukan pembangunan secara mandiri. Pemerintah daerah bisa mengirimkan tenaga ahli teknik sipil untuk memberikan arahan dan memastikan standar keamanan terpenuhi.

“Pendampingan teknis bisa dilakukan dengan mengirimkan ahli teknik sipil ke ponpes yang sedang membangun secara mandiri. Adapun ponpes yang mendapat dukungan pembangunan dari dana pemerintah pasti telah didampingi ahli manajemen konstruksi bangunan,” paparnya.

Dia menegaskan, kualitas bangunan pendidikan berpengaruh besar pada kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Menurutnya, aspek keamanan harus menjadi prioritas utama agar peristiwa serupa tidak terulang.

Baca juga:
Tim Khusus Mulai Diterjunkan Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

“Kualitas dan keamanan bangunan fasilitas pendidikan sangat penting bukan hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran, tetapi juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga pendidikan, termasuk pesantren,” tandasnya.

Ia berharap peristiwa di Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Ia menekankan bahwa keselamatan santri dan masyarakat harus ditempatkan di atas segalanya.

“Sekali lagi, keselamatan santri dan masyarakat adalah prioritas utama. Kejadian ini harus menjadi pelajaran bersama agar tidak terulang di masa depan,” pungkasnya