Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Kediri Komitmen Tekan Angka Stunting, Targetkan di Bawah 5 Persen

Editor : Yanuar D  
Mas Dhito dalam kegiatan rembug stunting di Kabupaten Kediri. (Foto: Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mas Dhito dalam kegiatan rembug stunting di Kabupaten Kediri. (Foto: Pemkab Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com – Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen menekan angka stunting secara lebih signifikan dengan menggelar Rembug Stunting di Gedung Bagawanta Kediri, Selasa (28/10/2025).

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam sambutannya menegaskan bahwa persoalan stunting bukan hal sepele, melainkan tanggung jawab bersama untuk memastikan masa depan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.

“Stunting selalu menjadi persoalan. Dan saya harap satu, dua, tiga tahun ke depan bisa selesai. Kalaupun ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan, tolong disampaikan, bagaimana kita harus intervensi,” tegasnya.

Berdasarkan data terbaru, angka stunting di Kabupaten Kediri turun dari 8,16 persen menjadi 8,04 persen atau menurun 0,46 persen. Meski sudah menunjukkan progres, Mas Dhito menilai hasil tersebut belum signifikan dan perlu dorongan lebih kuat agar bisa mencapai target di bawah 5 persen.

“Penurunan 0,46 persen itu masih kecil. Kita harus evaluasi, kenapa belum signifikan. Salah satu penyebabnya karena masih ada warga yang berpindah-pindah tempat pemeriksaan sehingga data tidak akurat. Ini yang sedang kita perbaiki,” jelasnya.

Mas Dhito juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, baik antar-OPD maupun dengan instansi vertikal seperti Kemenag, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk mengatasi masalah stunting.

“Yang punya instrumen sampai ke bawah itu tidak hanya Pemkab atau pemerintah desa, tapi juga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Jadi kerja bersama, kerja kolaboratif, bareng-bareng kita intervensi di mana titik-titiknya, karena setiap daerah berbeda-beda,” terangnya.

Menurutnya, penanganan stunting tidak hanya bergantung pada faktor gizi, tetapi juga kebersihan lingkungan dan ketersediaan sanitasi.

Baca juga:
Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Sidoarjo Sukseskan Makan Bergizi Gratis

“Penyebab utama stunting bukan lagi gizi yang buruk, tapi kadang warga tidak peduli terhadap kebersihan air,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mengungkapkan bahwa berkat kerja keras seluruh tim, Kabupaten Kediri berhasil meraih penghargaan kategori terbaik tingkat kabupaten se-Jawa Timur dalam percepatan penurunan stunting.

“Alhamdulillah, berkat dukungan Bapak Bupati dan kerja bersama seluruh tim, Kabupaten Kediri mendapat penghargaan terbaik pertama di tingkat provinsi Jawa Timur untuk kategori kabupaten. Penghargaan ini kami terima pada bulan Juli lalu di Surabaya,” ungkapnya.

Mbak Wabup menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi seluruh elemen, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa.

Baca juga:
Makan Bergizi Gratis, DPR dan BGN Gaungkan Investasi Generasi Emas di Nganjuk

“Tim TPPS bekerja bersama lintas sektor, baik OPD, kecamatan, desa, hingga masyarakat. Karena penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga seluruh elemen Forkopimda dan masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Mas Dhito menegaskan pentingnya kerja kolaboratif dan pembaruan data yang akurat di setiap kecamatan. Ia meminta para camat untuk memperbarui data secara berkala dan menjadikan capaian penurunan stunting sebagai indikator kinerja.

“Penurunan angka stunting di setiap kecamatan menjadi indikator penilaian kinerja camat. Maka tolong betul-betul dikawal. Saya ingin sebelum saya purna, angka stunting di Kabupaten Kediri bisa mencapai nol persen,” pungkasnya.