Pixel Code jatimnow.com

Kisah Sukses Glory, Siswi MAN 1 Lamongan Peraih Penghargaan Pemuda Pelopor 2025

Editor : Bramanta   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Foto: Paramitha Glory Islamic saat menerima penghargaan pemuda pelopor 2025 dari Bupati Lamongan. ( Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Foto: Paramitha Glory Islamic saat menerima penghargaan pemuda pelopor 2025 dari Bupati Lamongan. ( Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com-Inovasi Jenoking (jenga uno public spiking) mengantar Paramitha Glory Islamic, seorang siswi MAN 1 Lamongan meraih penghargaan juara 2 bidang pendidikan pemuda pelopor 2025. Jenoking merupakan inovasi yang menggabungkan permainan uno staco dan metode belajar public speaking.

Siswi yang akrab disapa Glory ini menjelaskan, metode permainan ini cukup sederhana. Susunan menara balok uno ditarik dan jika salah satu pemain merobohkan menara atau kalah maka hukumanya adalah bercerita.

“Setiap kali mereka menjatuhkan balok atau tidak bisa menjawab, mereka dapat punishment berupa tugas bercerita. Ceritanya ringan saja, misalnya tentang perasaan atau pengalaman hari ini,” jelasnya, Rabu (29/10/2025).

Keberhasilan metode belajar game jenoking ini disebut telah berhasil diterapkan pada beberapa anak. Komunikasi interaktif mampu menjadikan individu mengelurkan potensi diri tanpa disadari karena dikemas dengan game seru.

"Dari permainan itu, mereka belajar mengungkapkan pendapat dengan santai dan tanpa tekanan. Dari sinilah kemampuan public speaking mereka tumbuh alami,” ujarnya.

Baca juga:
Polres dan Disperindag Lamongan Sidak SPBU, Ini Hasilnya

Beberapa peserta binaan kini aktif di berbagai organisasi, bahkan ada yang menjadi Ketua Forum Anak Kabupaten Lamongan, Ketua OSIS, hingga Ketua Karang Taruna.

“Kalau mereka tidak bisa berbicara, bagaimana bisa menyampaikan aspirasinya? Karena berbicara itu bagian dari hak partisipasi anak,” tuturnya.

Baca juga:
Hari Sumpah Pemuda, SPPG di Lamongan Bagikan MBG Dengan Kostum Tradisional

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmuda mengaku bangga dengan prestasi yang diterima anak didiknya. Menurutnya hal itu tak lepas dari upaya sekolah yang menampung berbagai potensi siswa lewat ekstrakulikular.

"Kami terus berupaya mewadahi passion anak-anak, kami punya kegiatan yang bertujuan membimbing siswa. Ada 30 eskul yang bisa menjadi wadah pengembangan potensi siswa," pungkasnya.