jatimnow.com- Bulog Cabang Tulungagung memastikan stok cadangan beras di lima gudang yang mereka kelola mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pangan hingga 14 bulan ke depan.
Kepala Bulog Cabang Tulungagung Yonas Hariadi, menyatakan saat ini stok tercatat sebesar 48 ribu ton di wilayah kerjanya.
"Dengan kebutuhan bulanan bantuan beras sekitar 2.400 ton, maka dengan stok 48 ribu ton kita mampu bertahan hingga sekitar 14 bulan,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).
Asumsi ketahanan pangan beras bisa lebih panjang apabila distribusi bantuan pangan beras berkurang atau bahkan dihentikan sementara oleh pemerintah pada periode tertentu.
"Kalau kebutuhan distribusi bantuan pangan beras turun lagi, ya otomatis kemampuan cadangan beras bisa lebih panjang," tuturnya.
Target serapan beras tahun 2025 untuk Cabang Tulungagung adalah 42 ribu ton. Jumlah tersebut naik signifikan dibanding target tahun sebelumnya yang hanya 5 ribu ton.
Baca juga:
Jairi Irawan Terpilih Nahkodai DPD Golkar Tulungagung Secara Aklamasi
"Alhamdulillah, target sudah tercapai 100 persen dan kita tetap akan menyerap hingga akhir tahun sambil memantau dinamika harga gabah petani," terangnya.
Data nasional turut mendukung optimisme tersebut. Perum Bulog mencatat bahwa stok cadangan beras pemerintah nasional telah mencapai 3,9 juta ton, memastikan ketersediaan pangan hingga akhir tahun. Yonas menyebut bahwa stok lokal di Tulungagung juga penting sebagai bagian dari ketahanan pangan regional, terutama untuk memastikan distribusi bantuan pangan dan stabilisasi harga berjalan lancar.
"Meskipun stok nasional besar, kami harus memastikan stok di tingkat kabupaten cukup agar distribusi mampu menjangkau hingga ke desa-desa dan tidak bergantung pada logistik jauh," tambahnya.
Baca juga:
Dua Kader Daftarkan Diri Sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Tulungagung
Yonas juga mengingatkan bahwa keberhasilan capaian stok harus diimbangi dengan kualitas penyimpanan, agar beras tetap layak konsumsi dan tidak mengalami penurunan mutu.
"Gudang dengan daya tampung hingga 60.000 ton ini kita kelola dengan mekanisme pengendalian mutu yang ketat agar saat didistribusikan, masyarakat menerima beras yang layak," pungkasnya.