Pixel Code jatimnow.com

Memasuki Musim Hujan, Dinkes Tulungagung Imbau Masyarakat Waspada Penyakit DBD

Editor : Bramanta  
Foto: Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. (Ilustrasi/jatimnow.com)
Foto: Ilustrasi nyamuk aedes aegypti. (Ilustrasi/jatimnow.com)

jatimnow.com-Dinas Kesehatan Tulungagung mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Memasuki musim penghujan masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani mengatakan terdapat lima pasien kasus DBD yang meninggal tahun ini. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, di 2025 terdata ada 420 kasus DBD, dan lima di antaranya meninggal dunia. Meski jumlah kasus terus menurun sejak tiga bulan lalu, namun datangnya musim hujan diperkirakan akan ikut meningkatkan kasus DBD.

“Sekarang posisi kita aman, tapi seminggu terakhir mulai musim hujan. Ini yang jadi kewaspadaan kami,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

Pada saat musim kemarau ancaman DBD datang dari dalam rumah karena ada sarang nyamuk, seperti kamar mandi. Sementara saat musim hujan, banyak benda bisa menampung air hujan dan menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. Pola tahunan serangan biasa terjadi di awal musim hujan kemudian mencapai puncak musim hujan di Bulan Desember.

Baca juga:
Kecelakaan Maut di Tulungagung, 2 Pemotor Tewas Dihantam Bus Harapan Jaya

“Yang paling efektif untuk mengantisipasi adalah gerakan 3M plus. Lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) terus menerus,” tuturnya.

Gerakan 3M plus adalah Menguras, Menutup dan Mengubur benda yang bisa menampung air, serta plus penggunaan krim anti nyamuk, kelambu atau ikan pemakan jentik. Gerakan ini intinya menghilangkan tempat-tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk, sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak. Selain itu Dinkes juga menyiapkan sarana pengasapan atau fogging, untuk lingkungan yang ada kasus DBD.

Baca juga:
Bupati Tulungagung Berpesan Bantuan Pangan Tidak Dijual Kembali

“Untuk dari titik serangan, kami fogging dalam radius 100 meter sekeliling titik serangan. Stok fogging masih sangat cukup,” pungkasnya.