Pixel Code jatimnow.com

Prudential Luncurkan PRUHeritage Syariah Essential Plan, Berikut Manfaatnya

Editor : Ni'am Kurniawan  
Peluncuran PRUHeritage Syariah Essential Plan di Surabaya (foto: Fatkhur Rizki/jatimnow.com)
Peluncuran PRUHeritage Syariah Essential Plan di Surabaya (foto: Fatkhur Rizki/jatimnow.com)

jatimnow.com - Di tengah naiknya biaya hidup dan tekanan inflasi, Prudential Syariah meluncurkan produk terbaru bernama PRUHeritage Syariah Essential Plan. 

Produk ini hadir sebagai perlindungan jiwa berbasis syariah yang dirancang agar nilai warisan keluarga tetap terjaga dari dampak inflasi. 

Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, mengatakan bahwa produk ini murni menawarkan proteksi tanpa unsur investasi atau tabungan. Perlindungan diberikan hingga usia 100 tahun, dengan premi yang dibuat terjangkau bagi masyarakat luas.

“Kami melihat masih ada sekitar 85 juta keluarga di Indonesia yang belum memiliki asuransi. Karena itu kami ingin menghadirkan produk yang benar-benar fokus pada perlindungan, dengan premi yang affordable dan manfaat yang panjang,” ujar Vivin, di Surabaya, Jumat (7/11/2025).

Vivin menyebut, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, sekitar dua persen dari total populasi. Kondisi ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum terlindungi secara finansial.

“Sekitar 64 persen masyarakat juga merasa cemas karena belum punya asuransi. Mereka khawatir apakah bisa memberikan perlindungan yang layak bagi keluarganya di masa depan,” tambahnya.

Sementara Head of Product Management Prudential Syariah, Ika Meynita, menjelaskan bahwa PRUHeritage Syariah Essential Plan memiliki fitur Booster Proteksi, yaitu peningkatan nilai santunan meninggal dunia tanpa penambahan kontribusi dari nasabah.

“Misalnya, nasabah membeli perlindungan Rp1 miliar, maka di tahun ke-11 santunannya akan naik menjadi Rp1,1 miliar, lalu meningkat lagi hingga Rp1,5 miliar tanpa tambahan premi,” jelas Ika.

Menurutnya, hal ini menjadi keunggulan produk baru tersebut karena biasanya premi akan naik seiring bertambahnya usia dan risiko kesehatan. Namun melalui PRUHeritage Syariah Essential Plan, nasabah tetap membayar kontribusi yang sama, sementara manfaatnya meningkat.

“Dengan kontribusi mulai dari Rp500 ribu per bulan, masyarakat sudah bisa memiliki perlindungan jiwa jangka panjang. Kalau gajinya lima juta per bulan, 10 persennya saja sudah cukup,” tambahnya.

Baca juga:
PRUActive Family 2025, Cara Prudential Aktif Bersama Warga Surabaya

Produk ini juga dilengkapi fitur wakaf, yang memungkinkan nasabah menyalurkan sebagian manfaat asuransinya sebagai wakaf kepada lembaga resmi seperti Dompet Dhuafa atau Badan Wakaf Indonesia.

“Melalui fitur wakaf ini, nasabah bisa meninggalkan kebaikan yang berkelanjutan. Jadi tidak hanya meninggalkan perlindungan bagi keluarga, tapi juga pahala yang terus mengalir,” ujar Ika.

Selain itu, Prudential Syariah juga memberikan diskon kontribusi hingga 45 persen untuk nasabah yang memilih santunan asuransi di atas Rp5 miliar. Diskon ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah yang memiliki kesadaran tinggi terhadap perlindungan diri dan keluarga.

Vivin menambahkan, salah satu tantangan terbesar saat ini adalah rendahnya literasi dan inklusi asuransi syariah di Indonesia. Berdasarkan survei OJK, tingkat literasi syariah baru mencapai sekitar 45 persen, sementara tingkat inklusinya bahkan lebih rendah.

“Banyak masyarakat masih beranggapan asuransi itu mahal dan rumit. Tugas kami adalah memastikan produk syariah bisa diakses lebih mudah, bahkan dengan iuran Rp200 ribu per bulan pun sudah bisa terlindungi,” katanya.

Baca juga:
Cari Solusi Proteksi Holistik? Simak Ini

Ia berharap PRUHeritage Syariah Essential Plan bisa menjadi pilihan masyarakat yang ingin memiliki perlindungan jangka panjang dengan prinsip syariah.

“Asuransi bukan soal takut pada masa depan, tapi soal kesadaran untuk melindungi yang kita cintai,” tutup Vivin.

Produk PRUHeritage Syariah Essential Plan menjadi bagian dari komitmen Prudential Syariah dalam memperluas jangkauan proteksi di Indonesia, sekaligus mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih siap menghadapi ketidakpastian finansial di masa depan.

 

Reporter: Fatkhur Rizki