jatimnow.com–Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan perdana maskapai Super Air Jet rute Jakarta–Kediri di Bandara Internasional Dhoho, Senin (10/11/2025). Bandara yang sempat berhenti beroperasi itu kini kembali dibuka dengan wajah baru dan maskapai yang memiliki jaringan penerbangan luas ke berbagai kota di Indonesia dan mancanegara.
Bagi masyarakat kawasan Mataraman, termasuk Trenggalek, beroperasinya Bandara Dhoho menjadi kabar gembira. Selain menambah pilihan penerbangan ke Jakarta, maskapai Super Air Jet juga membuka jadwal reguler setiap Senin, Rabu, dan Jumat, dengan koneksi ke lebih dari 30 kota tujuan seperti Medan, Makassar, Jayapura, hingga destinasi internasional seperti Kuala Lumpur, Penang, Singapura, dan Jeddah.
Melihat potensi besar itu, Bupati Trenggalek yang akrab disapa Mas Ipin ini langsung mengusulkan adanya layanan angkutan langsung Trenggalek–Bandara Dhoho Kediri (PP). Usulan ini bukan hanya untuk memudahkan akses masyarakat Trenggalek menuju bandara, tetapi juga untuk memperkuat ekosistem pariwisata dan ekonomi wilayah selatan Jawa Timur.
“Tadi saya sampaikan kepada Wagub dan Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Trenggalek harus menjadi prioritas untuk disediakan feeder. Kalau tidak, kami siap menyediakan sendiri,” ujarnya.
Mas Ipin menilai, daerah yang paling jauh dari bandara seperti Trenggalek justru harus dikembangkan agar konektivitasnya semakin kuat.
Baca juga:
Guru Korban Penganiayaan di Trenggalek Tolak Tawaran Damai Dari Oknum Pejabat
“Kalau wilayah yang jauh dari bandara tidak terdevelop, baik transportasinya maupun destinasinya, maka bandara juga tidak akan ramai,” jelasnya.
Mas Ipin memaparkan logika sederhananya. Jika Trenggalek tumbuh menjadi pusat destinasi wisata, maka daerah lain seperti Kediri, Blitar, dan Tulungagung otomatis ikut hidup sebagai kota transit. Sebaliknya, jika Trenggalek tidak berkembang, potensi kawasan selatan bisa stagnan.
Baca juga:
Bandara Dhoho Kediri Beroperasi Lagi, Pemkab Trenggalek Siapkan Promo Wisata
Karena itu, pemerintah daerah telah menyiapkan puluhan miliar rupiah untuk mempercepat pembenahan destinasi wisata dan infrastruktur penunjang di tahun depan.
“Sekarang ayo kita gotong royong. Kita perbaiki desa-desa wisata dan destinasi unggulan kita. Harapannya, dengan konektivitas udara yang makin mudah, ekosistem ekonomi Trenggalek juga ikut tumbuh,” pungkasnya.