jatimnow.com - Selain memperkuat layanan akademik yang inklusif dan berkeadilan, Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember melaksanakan kegiatan benchmarking ke Pusat Layanan Disabilitas (PLD) UIN Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta.
Kegiatan benchmarking ini bertujuan untuk mempelajari sistem layanan disabilitas yang telah terintegrasi dalam tata kelola akademik dan kemahasiswaan di UIN Sunan Kalijaga. Selain itu, kunjungan ini juga dimaksudkan untuk menggali praktik-praktik baik dalam membangun ekosistem kampus yang ramah terhadap keberagaman kebutuhan mahasiswa.
Tim Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember diterima langsung oleh Koordinator PLD UIN Sunan Kalijaga, Dr. Asep Jahidin, di ruang kerjanya. Turut hadir dalam penyambutan tersebut Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan (AUK) UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Ali Sodiq, M.A., yang sebelumnya pernah bertugas di UIN KHAS Jember.
Dalam sesi diskusi, Dr. Asep Jahidin memaparkan sejarah dan struktur kelembagaan PLD, mekanisme asesmen kebutuhan mahasiswa penyandang disabilitas, serta strategi pelibatan mahasiswa dan dosen sebagai relawan dalam mendampingi proses pembelajaran yang setara bagi penyandang disabilitas.
Ia juga menjelaskan berbagai inovasi layanan, seperti penyediaan juru bahasa isyarat, pendampingan akademik, aksesibilitas digital, serta pelatihan inklusif bagi sivitas akademika.
“Kami berusaha semaksimal mungkin memberikan layanan ini, karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa kita tidak akan berposisi sebagai penyandang disabilitas,” ujar Asep.
Baca juga:
Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember Kembangkan Potensi Mahasiswa di Luar Kelas
“Investasi fasilitas seperti toilet aksesibel yang sering dianggap mahal, misalnya, sebenarnya bukan hanya untuk disabilitas, tetapi untuk semua orang,” tambahnya.
Selain berdiskusi, tim Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember juga meninjau langsung ruang layanan, perangkat bantu, serta dokumentasi kegiatan yang menunjukkan komitmen UIN Sunan Kalijaga terhadap prinsip inklusivitas.
Beberapa fasilitas yang menarik perhatian di antaranya jalur khusus bagi tunanetra, toilet yang cukup luas untuk kursi roda bermanuver, serta ketersediaan mushaf Braille.
Baca juga:
Kejar Akreditasi Unggul, UIN KHAS Jember Siapkan Laboratorium Untuk Prodi KPI
Kegiatan ini memberikan inspirasi penting bagi Fakultas Dakwah UIN KHAS Jember dalam merancang sistem layanan inklusif yang dapat diadaptasi di lingkungan kampus. Benchmarking ini juga menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi lintas institusi untuk pengembangan dakwah inklusif, yang tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga sosial dan kemanusiaan.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Uun Yusufa, yang memimpin tim benchmarking, menyampaikan bahwa kegiatan ini dilandasi semangat transformasi dan keberpihakan terhadap kelompok rentan, khususnya penyandang disabilitas.
“Fakultas Dakwah memiliki peran penting sebagai bagian dari gerakan kampus inklusif yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.