Pixel Codejatimnow.com

Buku Kumpulan Puisi Selama 20 Tahun ini Sabet Penghargaan

Editor : Budi Sugiharto  Reporter : Farizal Tito
Muhammad Iqbal Baraas, sastrawan asal Banyuwangi dan penghargaan Anugerah Sutasoma
Muhammad Iqbal Baraas, sastrawan asal Banyuwangi dan penghargaan Anugerah Sutasoma

jatimnow.com -  Buku puisi karya Muhammad Iqbal Baraas, sastrawan asal Banyuwangi menyabet penghargaan Anugerah Sutasoma sebagai Karya Sastra Indonesia Terbaik.

Penyerahan penghargaan buku puisi setebal 136  halaman dari Balai Bahasa Jawa Timur digelar di Balai Budaya Jawa Timur Cak Durasim, Surabaya, Rabu (17/10/2018).

Muhammad Iqbal Baraas yang jebolan Stikosa-AWS ini bersyukur karena buku kumpulan puisi berjudul Mawar Gandrung yang diselesaikan dengan selama 20 tahun itu mendapatkan apresiasi.

"Alhamdulillah, puisi yang saya tulis dari HP di mana pun berada bisa memperoleh penghargaan Anugerah Sutasoma," terang Iqbal yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Ibrahimi Banyuwangi ini.

Ia mengatakan bahwa buku berisi  88 puisi ini memenuhi tiga kriteria penilaian yaitu dari kualitas estetis (berupa bahasa) dan ekstraestetis (nilai puisi).

"Saya diminta (Penerbit akar Indonesia) kirim 20 judul puisi tiap tahunnya, terus dipilih.  Seluruh puisi yang terhimpun dalam buku ini saya tulis sejak 1991-2010 dan baru diterbitkan tahun 2018," terang suami Laili kepada jatimnow.com, Rabu malam.

Baca juga:
Wisata Edukasi Ranting Sewu di Pandaan Pasuruan, Jangan Lupa Ajak Keluarga, ya

Ayah kandung Hafis Baraas, Muchsin Auda Rabana dan Humaira Hadiah Baraas itu mengatakan rentang waktu penciptaan buku tersebut begitu lama karena puisi-puisi itu dicipta dengan parenungan yang sangat dalam.

"Berbagai nilai kebijaksanaan terpancar dari puisi-puisi agar dapat menerbitkan imajinasi pembaca. Dari penilaian kualitas struktur dan logika karya. puisi-puisi yang terhimpun di dalamnya sangat koheren," kata Iqbal yang juga anggota Peradi atau Perhimpunan Advokat Indonesia itu.

Selain antologi puisi Mawar Gandrung karya Iqbal Baraas menjadi karya sastra Indonesia terbaik, beberapa karya lain juga memperoleh penghargaan tingkat nasional ini, diantaranya antologi Geguritan Kidung Langit karya Nono Warnoto (kategori Karya Sastra Daerah Terbaik).

Baca juga:
Nonton Wayang Kulit di Alun-alun Ponorogo, Khofifah Sampaikan Pesan Moral

Kemudian Lilik Rosida Irmawati, Guru SDN Pabian 1 Kecamatan Sumenep (kategori Guru Bahasa dan Sastra Daerah Berdedikasi), serta Buku Sastra Multikultural; Konstruksi Identitas dan Praktik Diskursif Negara dalam Perkembangan Sastra Indonesia karya Ahmad Taufiq (kategori Esai atau Kritik Sastra Terbaik).

Penyerahan penghargaan disampaikan, diantaranya oleh Arumi Bachsin yang mewakili suaminya Emil Dardak, Wakil Gubernur Jatim terpilih.