Pixel Codejatimnow.com

Pelajar SMP di Surabaya ini Sulap Plastik Bekas Jadi Bahan Bakar

Farida Mayang Sari (14) dan Nadia Ayu Eka Putri (15), dua pelajar SMP Negeri 44 Surabaya
Farida Mayang Sari (14) dan Nadia Ayu Eka Putri (15), dua pelajar SMP Negeri 44 Surabaya

jatimnow.com - Farida Mayang Sari (14) dan Nadia Ayu Eka Putri (15), dua pelajar SMP Negeri 44 Surabaya berhasil menyulap limbah plastik bekas bungkus makanan menjadi benzena, bahan bakar pengganti minyak tanah dan spirtus.

Inovasi luar biasa yang dilakukan Farida dan Nadia itu dilatarbelakangi persoalan limbah plastik sisa bungkus makanan, yang menumpuk di area sekolahnya dan menimbulkan polusi lingkungan.

"Dengan tujuan untuk mengurangi limbah plastik yang sulit terurai sendiri, saya tergerak untuk membaca buku-buku karya ilmiah pemanfaatan plastik. Ternyata bisa digunakan sebagai bahan bakar dan akhirnya saya kumpulkan plastik-plastik yang berwana putih itu," tutur Farida, Rabu (17/10/2018).

Ia pun menjelaskan langkah-langkah pembuatan benzena dari plastik. Pertama, mengumpulkan dan membersihkan plastik dengan cara dicuci terlebih dahulu. Setelah itu dijemur hingga kering dan dipotong kecil-kecil serta dibakar dengan metode destilasi.

Destilasi atau penyulingan merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

"Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan untuk diambil uapnya, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Setelah itu mendapatkan cairan bening benzena," terang Farida.

Baca juga:
Pemuda Trenggalek Sukses Berbisnis Lukis Sepatu, Awalnya Karena Hobi

Ia menjelaskan cairan benzena itu mudah terbakar dan tahan lama layaknya bahan bakar. Kenapa demikian? Dikatakan Farida, benzena itu mengandung 2 bahan aktif seperti hidrokarbon 52, 28 persen dan alkohol 6, 11 persen.

"Kandungan benzena ini kita buat di balai penelitian dan konsultasi industri, setelah itu kita ujikan pada lampu teplok atau lampu gas dengan takaran 25 % benzena dicampurkan minyak tanah dan spirtus. Ternyata yang lebih lama habis maupun tanpa asap adalah yang dicampurkan benzena dari limbah plastik," paparnya.

Nadia menambahkan, penelitian pada bidang invironmental science itu berhasil menjadi finalis Surabaya Young Scientist Competition 2018 atau yang disebut peneliti belia, yang dihelat Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya.

Baca juga:
AHY Dukung Realisasikan Batu jadi Kota Kreatif

"Alhamdulillah kemarin kita masuk sebagai finalis, tapi belum menjadi juara. Tapi paling tidak kita sudah mengetahui seberapa potensinya limbah plastik yang ada disekitar kita bisa dirubah menjadi bahan bakar," pungkasnya.