Pixel Code jatimnow.com

Soal Penghargaan Abal-abal PBB, Ini Penjelasan Polda Jatim

  Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
 Ipda Rochmat dan Kombes Pol Frans Barung Mangera saat di Polda Jatim (Arry Saputra/jatimnow.com)
Ipda Rochmat dan Kombes Pol Frans Barung Mangera saat di Polda Jatim (Arry Saputra/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polda Jatim memberikan penjelasan atas kasus penghargaan abal-abal yang diklaim dari UNIC PBB untuk Ipda Rochmat Tri Marwoto, perwira pertama (Pama) Polda Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, akan segera mengklarifikasi kasus tersebut.

"Akan segera kami klarifikasi," katanya kepada jatimnow.com melalui sambungan telepon, Kamis (18/10/2018).

Ia mengaku tetap akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Apalagi jika nanti ada laporan dari UNIC.

"Tentu kami proses sesuai aturan, jika memang ada laporan resmi. Saat ini kami kroscek terlebih dahulu," ujarnya.

Sementara, Kombes pol Barung menegaskan ada atau tidak penghargaan sebenarnya tidak mengubah kebiasaan Ipda Rochmat.

"Tidak ada yang berubah. Ipda Rochmat tetap menghidupi anak asuhnya yang berjumlah 79. Dan itu merupakan bentuk tanggungjawab kami," terangnya.

Sebelumnya, Ipda Rochmat Tri Marwoto mendapat penghargaan yang diklaim dari United Nations (PBB) oleh Leodewyk Pasulatan, Senin (15/10/2018) lalu. Penghargaan tersebut ternyata abal-abal.

Baca juga:
KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim sebagai BUMD Peduli Penyiaran

Ipda Rochmat mengaku ditelepon oleh perwakilan UNICEF PBB di Jawa bernama Arie Rukmantara.

"Kemarin saya ditelepon. Pak Arief meluruskan bahwa Unicef tidak mengeluarkan apapun," ujarnya.

Dalam penjelasan ditelepon, UNICEF tidak terlibat sama sekali dengan kegiatan tersebut dan tidak pernah ada dalam agenda kerja UNICEF.

Selain itu, biasanya dalam kegiatan UNICEF selalu ada pendampingan dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Bappeda selaku tuan rumah di tempat diselenggarakannya acara.

Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Adhy Dinobatkan jadi Tokoh Keterbukaan Informasi Publik

Ipda Rochmat menjelaskan, tidak tahu bahwa orang yang mengaku sebagai perwakilan dari UNICEF dan menyerahkan penghargaan kepadanya, bukan staf PBB, serta bukan mewakili organisasi PBB secara resmi.

Menurutnya, ia tidak menyangka ada orang berani mengatasnamakan PBB yang tega menipu dirinya.