Pixel Codejatimnow.com

Tour de Djawatan, Menyusuri Hutan Trembesi Tua di Banyuwangi

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Irul Hamdani
Suasana di Hutan de Djawatan, Banyuwangi.
Suasana di Hutan de Djawatan, Banyuwangi.

jatimnow.com – Jika berlibur dan berwisata ke Banyuwangi, kurang lengkap rasanya jika belum mengunjungi objek wisata Hutan de Djawatan di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi.

Di tempat ini, pengunjung akan menikmati pohon trembesi yang rata-rata usianya sudah mencapai ratusan tahun. Karena usianya sudah tua, tentu saja ukuran pohonnya menjadi raksasa dan menggoda mata.

Berada di hutan ini, serasa berada di bawah rangkaian payung alam raksasa. Sejuk dan asri. Di Djawatan, pengunjung bisa bersantai sambil berswafoto.

Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati hutan ini dengan berkeliling naik Delman atau Dokar. Dengan merogoh duit Rp 10 ribu, maka pengunjung akan diantar berkeliling menyusuri hutan trembesi seluas 4 hektar itu.

"Setiap hari banyak pengunjung, tapi yang paling ramai hari Sabtu dan Minggu atau hari libur nasional," ujar Suroto, salah satu Kusir Delman di Djawatan, ditemui jatimnow.com, Minggu (28/10/2018).

Menurut Suroto, dulunya tempat ini dikenal dengan nama Tapel Pelas. Tempat ini dulu dijadikan sebagai tempat penimbunan hasil hutan, khususnya kayu.

Hutan Djawatan ini milik Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan mereka pula yang mengelolanya saat ini.

Baca juga:
Kunjungan Wisata ke Jatim Selama 2023 Memuaskan, Daya Tarik Meningkat 44 Persen

Administratur (ADM) KPH Banyuwangi Selatan, Dwidjono Kiswurjanto mengatakan, konsep wisata Djawatan lebih kepada ekowisata. Secara bertahap, pihaknya melakukan perbaikan dan pembenahan fasilitas Djawatan.

"Dokar atau Delman misalnya, itu para mitra kita untuk atraksi wisata di sini," jelasnya.

Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung lainnya. Jika sejauh ini hanya dibuka pagi hingga sore saja, maka dalam waktu dekat Djawatan akan buka sampai malam hari.

Baca juga:
Disulapnya THP Kenjeran Surabaya jadi Wisata Ala Singapura Tuai Komentar

"Lampu-lampu hias sekaligus sebagai penerangan akan kita instalasi. Cafe dan sebagainya. Kita terus lakukan pembenahan," pungkasnya.