Pixel Code jatimnow.com

Pemkot Blitar Minta Pertamina Salurkan Elpiji Bersubsidi Tepat Sasaran

  Reporter : Erwin Yohanes CF Glorian
Tumpukan tabung gas elpiji yang ada di gudang agen
Tumpukan tabung gas elpiji yang ada di gudang agen

jatimnow.com - Pemkot Blitar mendorong Pertamina terkait agar penyaluran elpiji subsidi tiga kilogram tepat sasaran.

Sebab, saat ini masih banyak penyaluran tabung gas melon bagi masyarakat miskin, justru dipakai oleh masyarakat mampu seperti ASN (aparatur sipil negara).

Dalam rekomendasi itu, Pemkot Blitar mengusulkan agar Pertamina membuat sejenis kartu khusus pembeli elpiji tiga kilogram bagi masyarakat miskin. Ini termasuk meminimalisir penyimpangan tabung gas melon.

"Kalau memang mau subsidi itu tepat sasaran bikinlah kartu bagi mereka (masyarakat miskin). Kalau memang persyaratannya apa kita tinggal menyeleksi," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Blitar, Arianto, Rabu (07/11/2018).

Lebih jauh Arianto mengaku Pemkot Blitar juga akan membantu Pertamina menyiapkan sejumlah data yang diperlukan terkait keberadaan masyarakat kurang mampu. Sehingga penyimpangan penggunaan tabung gas melon dapat diminimalisir.

"Kita sudah usulan itu (kartu). Nanti otomatis kita akan menyiapkan datanya agar penyimpangan bisa minim," ujar Arianto.

Sementara itu menurut Direktur PT. Petro Jaya Gas sebagai agen elpiji di Blitar Raya, Yani Budi Sarwono, pemerintah sebelumnya pernah mensosialisasikan distribusi elpiji tertutup melalui kartu.

Digambarkan oleh Yani, selain untuk membeli elpiji tiga kilogram, kartu tersebut juga dipakai untuk membeli sembako termasuk membeli pupuk subsidi bagi para petani kurang mampu.

Baca juga:
Bupati Banyuwangi Ajukan Tambahan Alokasi LPG ke Pertamina usai Cek Ketersediaan

"Nah hanya saja sampai sekarang kami belum tahu bagaimana mekanisme maupun konsepnya. Kita masih menunggu itu," kata dia.

Selama ini, lanjut Yani, distribusi elpiji ditingkat agen dilakukan melalui penugasan dari Pertamina ke tiap pangkalan. Dari tingkat pangkalan, penjualan elpiji tiga kilogram hanya boleh dijual kepada pengecer, konsumen dan usaha mikro.

Dalam sehari, ada 25 ribu tabung gas melon yang diedarkan di Kota/Kabupaten Blitar.

Seluruh pendistribusian itu kemudian dicatat ke dalam buku logistik (log book) oleh tiap pangkalan dan disetorkan secara periodik. Setiap log book berisi tentang rincian pembeli tabung gas melon ini.

Baca juga:
Ini Penyebab LPG 3 Kg Susah Didapat di Ponorogo

"Kalau Pertamina memang sudah memberikan pengawasan. Nah selain diberikan kepada Pertamina, log book ini juga akan diserahkan ke Kemetrian ESDM dan rencananya akan diaudit," imbuh Yani.

Rencananya, baik Pertamina maupun Hiswana Migas akan berkeliling ke usaha makro seperti hotel dan restoran untuk mengecek penggunaan elpiji. Bila ada usaha makro masih menggunakan elpiji akan ditindak secara bertahap.

"Usaha yang didatangi akan ditandai kemudian dicek lagi. Kalau masih ada mungkin akan dihimbau. Kalau masih ada lagi ya mungkin polisi akan turun tangan," pungkasnya.