Pixel Codejatimnow.com

Dikabarkan Jatuh dari Atap saat Kabur, Napi Pencabulan di Blitar Tewas

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Suasana di Lapas Kelas II Blitar
Suasana di Lapas Kelas II Blitar

jatimnow.com - Seorang warga binaan atau narapidana (napi) di Lapas Kelas II Blitar tewas setelah mencoba kabur pada Selasa (6/11/2018) malam. Muhammad Rio Suhendro (22) adalah napi yang berasal dari Desa Purwokerto, Srengat, Kabupaten Blitar dengan kasus penculikan dan pencabulan anak dibawah umur.

Sebelum dinyatakan meninggal, korban masih beraktivitas seperti biasanya. Hingga kemudian Rio harus dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo karena kondisinya terus melemah.

"Jadi Selasa (06/11/2018) sekira pukul 18.27 Wib, R ini tampak pucat kemudian kami sempat rawat di pos kesehatan lalu kami rujuk ke RSUD Mardi Waluyo. Pukul 19.15 Wib, R dinyatakan meninggal dunia oleh dokter," kata Kepala Keamanan Lapas Kelas II Blitar, Bambang Setiawan, Kamis (08/11/2018).

Sebelum meninggal, Rio diketahui mencoba melarikan diri dari dalam Lapas pada Sabtu (03/11/2018) lalu. Rio mencoba kabur dengan cara merambat pagar menuju atas genteng.

Korban kemudian berlari dan melompat dari atas genteng aula Lapas dan berusaha meraih pagar luar. Namun, jarak yang terlalu jauh membuat korban terjatuh dari ketinggian empat meter.

"Kalau dari dalam, jarak genteng ke pagar luar memang terlihat dekat, padahal jauh. Korban kemudian terjatuh di areal tanah kebun," terang Bambang.

Pascakejadian itu, fisik Rio tampak sehat. Hingga tiga hari setelahnya Rio harus dilarikan ke Rumah Sakit. Kejadian ini dibenarkan oleh Polisi.

"Pihak keluarga korban merasa ada kejanggalan atas kematian korban kemudian melapor ke kami," kata Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono.

Mendapati laporan keluarga, polisi kemudian menggelar olah kejadian perkara (TKP) dan melakukan visum yang dipimpin oleh dokter forensik RS. Bhayangkara, Kediri.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti kematian pelaku penculikan dan pencabulan anak dibawah umur tersebut.

"Kami masih menunggu keterangan dari dokter forensik," pungkas Heri.


Baca juga:
2 Kasus Prostitusi Online di Blitar Terungkap, 7 Orang jadi Tersangka